Medan (Antaranews Sumut) - Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengusulkan pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan bencana dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah termasuk sekolah dasar.
"Pengetahuan tentang bencana dinilai penting, dengan perhitungan akan lebih baik melakukan pencegahan ketimbang menanggulangi," ujarnya di Medan, Minggu (16/12).
Pengetahuan tentang bencana dinilai semakin penting karena bencana alam semakin lebih sering terjadi.
Dia mengatakan itu usai acara penyerahan bantuan dari komunitas Toyota Land Cruiser Indonesia (TLCI) Chapter Medan kepada korban banjir bandang Mandailing Natal di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut.
Bantuan yang antara lain berupa peralatan sekolah dan pakaian muslim diberikan kepada korban bencana di tiga kecamatan di Mandailing Natal yakni Ulu Pungkut, Lingga Batu dan Batang Natal.
Menurut Musa Rajekshah, bencana alam dapat bahkan sering terjadi karena ulah manusia. Dia memberi contoh, banyak lahan terbuka di Sumut dan pepohonannya tidak lagi bisa menahan longsor.
"Untuk itu perlu edukasi dan pemberitahuan kepada masyarakat khususnya generasi muda sejak dini agar dapat menjaga alam sehingga perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah," ujarnya.
Masyarakat sejak dini harus sudah mengetahui perilaku-perilaku yang bisa merusak lingkungan yang pada akhirnya membahayakan.masyarakat seperti menjadi korban longsor. Serta mengetahui bagaimana ikut membantu penanggulangannya.
"Penanggulangan dan pencegahan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan pemerintah, tetapi semua pihak," katanya.
Wagub Sumut mengingatkan pengetahuan soal bencana di kurikulum juga harus terus dikembangkan karena masalah yang dihadapi juga terus berkembang. Untuk pencegahan bencana, ujar dia, juga perlu dilakukan dengan kesadaran perlunya penanaman dan perawatan pohon.
"Kegiatan menanam pohon jangan hanya menjadi kegiatan seremonial," katanya.
Kepala BPBD Sumut, Riadil Lubis mengatakan penanggulangan bencana harus menggunakan pendekatan holistik. "Tanggung jawab pencegahan dan penanganan bencana menjadi tanggung jawab kita semua," katanya.
Apalagi Sumut memiliki 12 jenis potensi bencana dengan tinggi risiko yang sama di semua kabupaten/kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Pengetahuan tentang bencana dinilai penting, dengan perhitungan akan lebih baik melakukan pencegahan ketimbang menanggulangi," ujarnya di Medan, Minggu (16/12).
Pengetahuan tentang bencana dinilai semakin penting karena bencana alam semakin lebih sering terjadi.
Dia mengatakan itu usai acara penyerahan bantuan dari komunitas Toyota Land Cruiser Indonesia (TLCI) Chapter Medan kepada korban banjir bandang Mandailing Natal di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut.
Bantuan yang antara lain berupa peralatan sekolah dan pakaian muslim diberikan kepada korban bencana di tiga kecamatan di Mandailing Natal yakni Ulu Pungkut, Lingga Batu dan Batang Natal.
Menurut Musa Rajekshah, bencana alam dapat bahkan sering terjadi karena ulah manusia. Dia memberi contoh, banyak lahan terbuka di Sumut dan pepohonannya tidak lagi bisa menahan longsor.
"Untuk itu perlu edukasi dan pemberitahuan kepada masyarakat khususnya generasi muda sejak dini agar dapat menjaga alam sehingga perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah," ujarnya.
Masyarakat sejak dini harus sudah mengetahui perilaku-perilaku yang bisa merusak lingkungan yang pada akhirnya membahayakan.masyarakat seperti menjadi korban longsor. Serta mengetahui bagaimana ikut membantu penanggulangannya.
"Penanggulangan dan pencegahan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan pemerintah, tetapi semua pihak," katanya.
Wagub Sumut mengingatkan pengetahuan soal bencana di kurikulum juga harus terus dikembangkan karena masalah yang dihadapi juga terus berkembang. Untuk pencegahan bencana, ujar dia, juga perlu dilakukan dengan kesadaran perlunya penanaman dan perawatan pohon.
"Kegiatan menanam pohon jangan hanya menjadi kegiatan seremonial," katanya.
Kepala BPBD Sumut, Riadil Lubis mengatakan penanggulangan bencana harus menggunakan pendekatan holistik. "Tanggung jawab pencegahan dan penanganan bencana menjadi tanggung jawab kita semua," katanya.
Apalagi Sumut memiliki 12 jenis potensi bencana dengan tinggi risiko yang sama di semua kabupaten/kota.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018