Batubara (Antaranews Sumut) - Bupati Batubara H RM Hary Nugroho mengatakan dampak dari mengonsumsi makanan dan obat palsu adalah kerusakan pada fungsi-fungsi tubuh dalam jangka panjang, misalnya kerusakan jantung, kerusakan hati, gagal ginjal dan sebagainya. 

Banyaknya produk makanan yang tidak mengindahkan kesehatan di pasaran dan sangat membahayakan konsumen. Pasalnya, makanan tersebut mengandung zat kimia dan menggunakan bahan pengawet. 

"Zat kimia dan bahan pengawet yang dicampur dengan bahan makanan, kemudian dikonsumsi secara rutin, dalam jangka lama akan membahayakan dengan munculnya berbagai penyakit," katanya di Lima Puluh, Sabtu (15/12).

Oleh karena itu pihaknya merasa berkewajiban memberika pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat terhadap bahaya zat kimia dan bahan pengawet dalam makanan yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi.

Masalah utama keamanan pangan adalah penggunaan pemanis dan pengawet yang melebihi takaran, serta penggunaan bahan kimia yang dilarang pada pangan seperti boraks, formalin, dan zat pewarna.  

Bahaya lainnya adalah keracunan setelah mengkonsumsi pangan, akibat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan makanan sehat. 

Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat. Pangan yang bermutu dan aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun dari industri pangan. 

Menurutnya, pangan yang aman adalah yang bebas dari bahaya biologis, kimia dan fisika. Penanganan pangan yang baik dapat membuat pangan menjadi terbebas dari bahaya tersebut.

Pewarta: Suhaimi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018