New York (Antaranews Sumut) - Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena data terkait pekerjaan menunjukkan pengetatan di pasar tenaga kerja AS, menghilangkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.
Jumlah klaim pendahuluan untuk pengangguran turun pekan lalu ke tingkat terendah hampir 49 tahun, mencapai 206.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 8 Desember, menurut statistik yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (13/12).
Bersaing penguatan dolar AS, euro memperpanjang keuntungan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pada Kamis (13/12) bahwa pihaknya akan menghentikan pelonggaran kuantitatif (QE) masif yang telah berlangsung selama empat tahun pada akhir Desember.
Inti dari QE, diperkenalkan pada Maret 2015, adalah program pembelian aset lebih dari 2,6 triliun euro (2,9 triliun dolar AS), yang ditujukan untuk menyelamatkan ekonomi zona euro di tengah krisis utang Eropa yang merusak.
Suku bunga acuan ECB juga akan dipertahankan tidak berubah dan keputusan untuk menghentikan QE digambarkan sebagai "kepercayaan yang berkelanjutan dan meningkatkan kehati-hatian," kata Presiden ECB Mario Draghi dalam konferensi pers.
Pound Inggris juga pulih ketika Perdana Menteri Inggris Teresa May pada Kamis (13/12) terbang ke Brussels untuk mencari dukungan. May baru saja selamat dari mosi tidak percaya partainya sendiri pada Rabu (12/12), yang memungkinkan dia untuk terus mendiskusikan persyaratan khusus dari kesepakatan Brexit yang direncanakan dengan Uni Eropa dan untuk kemudian mendapatkannya melalui parlemen Inggris yang terpecah.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1366 dolar AS dari 1,1365 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2660 dolar AS dari 1,2632 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7227 dolar AS dari 0,7219 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,21 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9933 franc Swiss dari 0,9928 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3355 dolar Kanada dari 1,3350 dolar Kanada.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Jumlah klaim pendahuluan untuk pengangguran turun pekan lalu ke tingkat terendah hampir 49 tahun, mencapai 206.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 8 Desember, menurut statistik yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (13/12).
Bersaing penguatan dolar AS, euro memperpanjang keuntungan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pada Kamis (13/12) bahwa pihaknya akan menghentikan pelonggaran kuantitatif (QE) masif yang telah berlangsung selama empat tahun pada akhir Desember.
Inti dari QE, diperkenalkan pada Maret 2015, adalah program pembelian aset lebih dari 2,6 triliun euro (2,9 triliun dolar AS), yang ditujukan untuk menyelamatkan ekonomi zona euro di tengah krisis utang Eropa yang merusak.
Suku bunga acuan ECB juga akan dipertahankan tidak berubah dan keputusan untuk menghentikan QE digambarkan sebagai "kepercayaan yang berkelanjutan dan meningkatkan kehati-hatian," kata Presiden ECB Mario Draghi dalam konferensi pers.
Pound Inggris juga pulih ketika Perdana Menteri Inggris Teresa May pada Kamis (13/12) terbang ke Brussels untuk mencari dukungan. May baru saja selamat dari mosi tidak percaya partainya sendiri pada Rabu (12/12), yang memungkinkan dia untuk terus mendiskusikan persyaratan khusus dari kesepakatan Brexit yang direncanakan dengan Uni Eropa dan untuk kemudian mendapatkannya melalui parlemen Inggris yang terpecah.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1366 dolar AS dari 1,1365 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,2660 dolar AS dari 1,2632 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7227 dolar AS dari 0,7219 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,21 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9933 franc Swiss dari 0,9928 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3355 dolar Kanada dari 1,3350 dolar Kanada.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018