Medan (Antaranews Sumut) - PT. KAI Sumut menyiapkan 279 personel keamanan guna memberikan rasa aman bagi pengguna jasa kereta api selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2019.
"Personel keamanan itu terdiri dari 73 personel Polisi Khusus Kereta Api, 206 personel keamanan dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 38 personel," kata Manager Humas PT KAI (Persero) Divisi Regional I Sumut, M Ilud Siregar di Medan, Senin.
Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara "mobile" melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.
Adapun dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Ilud, KAI bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam.
KAI misalnya menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam untuk antisipasi kerusakanan jembatan dan termasuk alat penambat rel.
"AMUS itu disiapkan di titik-titik yang telah ditentukan," katanya.
Selain itu, KAI juga menyiagakan tenaga 'flying gank" , Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PPJ) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Divre I Sumut.
Petugas - petugas itu untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa yang menghambat perjalanan KA.
"Ada sebanyak 208 petugas disiagakan dengan rincian 66 personel PPJ Ekstra, 109 personel PJL Ekstra, dan 33 personel posko daerah rawan," ujar Ilud.
Ilud menegaskan, meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI tetap mengimbau seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang.
UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), katanya, menyebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Personel keamanan itu terdiri dari 73 personel Polisi Khusus Kereta Api, 206 personel keamanan dan bantuan eksternal dari TNI/Polri sebanyak 38 personel," kata Manager Humas PT KAI (Persero) Divisi Regional I Sumut, M Ilud Siregar di Medan, Senin.
Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara "mobile" melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.
Adapun dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Ilud, KAI bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam.
KAI misalnya menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam untuk antisipasi kerusakanan jembatan dan termasuk alat penambat rel.
"AMUS itu disiapkan di titik-titik yang telah ditentukan," katanya.
Selain itu, KAI juga menyiagakan tenaga 'flying gank" , Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PPJ) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Divre I Sumut.
Petugas - petugas itu untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa yang menghambat perjalanan KA.
"Ada sebanyak 208 petugas disiagakan dengan rincian 66 personel PPJ Ekstra, 109 personel PJL Ekstra, dan 33 personel posko daerah rawan," ujar Ilud.
Ilud menegaskan, meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI tetap mengimbau seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang.
UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), katanya, menyebutkan bahwa perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018