Parapat (Antaranews Sumut) - Kemenko Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur menggelar simposium internasional Danau Toba di Hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun, 7-8 Desember 2018.
International ScienceTourism Symposium: Ancient Lake Toba itu menghadirkan pembicara dari berbagai disiplin ilmu, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Menteri Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Dr Anang Sutono MM Par CHE, Peneliti Museum Geologi-Badan Geologi, Dr Indyo Pratomo, Kepala Pusat Limnologi LIPI, DR Fauzan Ali, Rektor Institut Teknologi DEL, Prof Togar M Simatupang PhD, Ahli Limnologi dari University of Helsinki Finland, Prof Pasi Lehmusluoto, Ahli Geologi dari Eastern Illinois University, Dr Craig Alan Chesner, perwakilan World Bank Berthine Kamphuis dan Peneliti Geologi Lulusan Oregon State University, Adonara E Mucek PhD.
Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga dan Wakil Bupati Tapanuli Utara, Mauliate Simorangkir serta perwakilan pejabat daerah kawasan Danau Toba, di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Simalungun, Pahala R Sinaga.
Simposium bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mensinergikan hasil-hasil penelitian mengenai Danau Toba dari berbagai disiplin ilmu.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin menekankan pentingnya aspek ilmiah kawasan Danau Toba, selain pembenahan infrastruktur, pengembangan destinasi, promosi dan lain-lainnya.
Dikatakan, 28 tahun yang lalu dalam International Conference on Lake Toba persepsinya sama, mengkapitalisasi Danau Toba secara ilmiah dan juga mengatasi masalah-masalah yang ada berbasis ilmiah.
Begitupun tidak cukup banyak yang sudah terlihat, dan menjadi penting kembali setelah Danau Toba diputuskan menjadi salah satu dari 10 kawasan destinasi pariwisata yang diprioritaskan.
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Mauliate Simorangkir mengapresiasi adanya simposium arah dan sasaran pengembangan kawasan Danau Toba.
"Karena ada kompasnya, ke depan pengembangan pariwisata itu tidak akan tersesat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
International ScienceTourism Symposium: Ancient Lake Toba itu menghadirkan pembicara dari berbagai disiplin ilmu, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Menteri Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Dr Anang Sutono MM Par CHE, Peneliti Museum Geologi-Badan Geologi, Dr Indyo Pratomo, Kepala Pusat Limnologi LIPI, DR Fauzan Ali, Rektor Institut Teknologi DEL, Prof Togar M Simatupang PhD, Ahli Limnologi dari University of Helsinki Finland, Prof Pasi Lehmusluoto, Ahli Geologi dari Eastern Illinois University, Dr Craig Alan Chesner, perwakilan World Bank Berthine Kamphuis dan Peneliti Geologi Lulusan Oregon State University, Adonara E Mucek PhD.
Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Samosir, Juang Sinaga dan Wakil Bupati Tapanuli Utara, Mauliate Simorangkir serta perwakilan pejabat daerah kawasan Danau Toba, di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Simalungun, Pahala R Sinaga.
Simposium bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mensinergikan hasil-hasil penelitian mengenai Danau Toba dari berbagai disiplin ilmu.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin menekankan pentingnya aspek ilmiah kawasan Danau Toba, selain pembenahan infrastruktur, pengembangan destinasi, promosi dan lain-lainnya.
Dikatakan, 28 tahun yang lalu dalam International Conference on Lake Toba persepsinya sama, mengkapitalisasi Danau Toba secara ilmiah dan juga mengatasi masalah-masalah yang ada berbasis ilmiah.
Begitupun tidak cukup banyak yang sudah terlihat, dan menjadi penting kembali setelah Danau Toba diputuskan menjadi salah satu dari 10 kawasan destinasi pariwisata yang diprioritaskan.
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Mauliate Simorangkir mengapresiasi adanya simposium arah dan sasaran pengembangan kawasan Danau Toba.
"Karena ada kompasnya, ke depan pengembangan pariwisata itu tidak akan tersesat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018