Simalungun (Antaranews Sumut) - Marko Sianipar (13), warga Nagori (Desa) Dipar Hataran, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, tewas terseret tanah longsor di jalan umum desa, Kamis (6/12) malam.

Dua lainnya teman sekampung korban mengalami luka-luka dan 11 selamat dari bencana alam itu.

Babinkamtibmas Polsek Tiga Balata, Bripka M Sianturi, Jumat (7/12), menceritakan, peristiwa terjadi ketika korban yang pelajar SMP itu bersama 13 temannya hendak ke rumah masing-masing usai pertemuan pembentukan panitia Natal.

Hujan deras sepanjang malam menyebabkan tanah perbukitan rentan dan longsor mendorong korban bersama sepeda motornya jatuh ke sungai di bawah jalan, lalu hanyut.

Upaya pencarian dilakukan sampai Jumat pukul 02.00 Wib untuk kemudian dihentikan karena cuaca tidak mendukung. Korban ditemukan pukul 08.00 Wib.

Pangulu (Kepala Desa), Sejuk Sinaga menginformasikan, longsor juga menutup badan jalan, sehingga transportasi terputus, tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Unsur Muspika, pihak perkebunan dan masyarakat berupaya membersihkan naterial longsor menggunakan alat berat PTPN IV Unit Bah Birong Ulu.

Kepala Seksi Pemerintahan Nagori Kecamatan Jorlang Hataran, JP Manik mengatakan, pihaknya telah melaporkan peristiwa ke BPBD dan mengajak kepala desa serta warga gotong royong memperbaiki kerusakan.

Dia mengimbau agar warga tetap waspada dengan longsor susulan berhubung musim hujan.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018