Wamena (Antaranews Sumut) - Kontak senjata TNI/Polri melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, terjadi lagi pada Rabu yang mengakibatkan beberapa personel mengalami luka-luka.
Komandan Korem 172 Praja Wirayakti Kolonel Inf. Jhonatan Binzar Parluhutan Sianipar di Yanif 756/Wimane Sili, Jayawijaya, Rabu, mengatakan bahwa kontak tembak terjadi di Distrik Yal, Kabupaten Nduga.
Hingga sore hari, kata Jhonatan Binzar, personel TNI/Polri masih terus mendapat gangguan penembakan dari KKB.
Menurut dia, Rabu pagi, KKB bergeser ke ketinggian sebelahnya, kemudian mengganggu personel TNI/Polri yang masuk daerah itu untuk mengevakuasi jenazah masyarakat sipil yang dibantai oleh KKB.
Danrem mengatakan bahwa personel terus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa masuk ke lokasi evakuasi.
"Pasukan masih dapat gangguan dari kelompok tersebut. Mudah-mudahan rekan-rekan kita di depan bisa mengatasi itu segera," katanya.
Kendala yang dihadapi personel saat melawan KKB, menurut Jhonatan Binzar, adalah sulitnya medan dan faktor cuaca yang berkabut.
"Jadi, faktor cuaca dan medan. Memang sudah ada tim kita yang sudah berada di sekitar TKP. Akan tetapi, yang disiapkan untuk evakuasi belum mendekat ke sana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Komandan Korem 172 Praja Wirayakti Kolonel Inf. Jhonatan Binzar Parluhutan Sianipar di Yanif 756/Wimane Sili, Jayawijaya, Rabu, mengatakan bahwa kontak tembak terjadi di Distrik Yal, Kabupaten Nduga.
Hingga sore hari, kata Jhonatan Binzar, personel TNI/Polri masih terus mendapat gangguan penembakan dari KKB.
Menurut dia, Rabu pagi, KKB bergeser ke ketinggian sebelahnya, kemudian mengganggu personel TNI/Polri yang masuk daerah itu untuk mengevakuasi jenazah masyarakat sipil yang dibantai oleh KKB.
Danrem mengatakan bahwa personel terus berusaha semaksimal mungkin untuk bisa masuk ke lokasi evakuasi.
"Pasukan masih dapat gangguan dari kelompok tersebut. Mudah-mudahan rekan-rekan kita di depan bisa mengatasi itu segera," katanya.
Kendala yang dihadapi personel saat melawan KKB, menurut Jhonatan Binzar, adalah sulitnya medan dan faktor cuaca yang berkabut.
"Jadi, faktor cuaca dan medan. Memang sudah ada tim kita yang sudah berada di sekitar TKP. Akan tetapi, yang disiapkan untuk evakuasi belum mendekat ke sana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018