Medan (Antaranews Sumut) - Permintaan ekspor ikan dan udang dari Sumatera Utara masih tetap banyak atau sudah  201,628 juta dolar AS hingga triwulan III 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa, mengatakan, ekspor ikan dan udang itu masih masuk dalam 10 besar unggulan ekspor Sumut setiap tahunnya.

"Meski nilai ekspornya masih berfluktuasi atau sedikit lebih rendah dari periode sama 2017, tetapi ekspor ikan dan udang Sumut masih menjadi andalan Sumut atau masuk dalam 10 besar penyumbang devisa Sumut,"ujarnya.

Nilai ekspor Sumut hingga triwulan III 2018 mencapai 6,597 miliar dolar AS dengan penyumbang terbesar lemak dan minyak hewan/ nabati sebesar 2,567 miliar dolar AS.

Kemudian disusul dari karet dan barang dari karet senilai 915,783 juta dolar AS dan produk kimia 748,503 juta dolar AS.

"Ekspor ikan dan udang Sumut pada tahun 2018 berada di peringkat 8 besar dalam kontribusi devisa ekspor non migas Sumut,"katanya.

Baca juga: Investor asing jajaki bisnis energi di Sumut

Ekspor ikan dan udang Sumut antara.lain ke Amerika Serikat atau 85,122 juta dolar AS.

Kepala Dinas  Perikanan dan Kelautan Sumut, Mulyadi Simatupang, mengatakan, Sumut mengekspor berbagai jenis hasil laut dan budi daya perikanan lainnya seperti kakap putih, kerapu dan kepiting lunak.
 
Selain dalam bentuk segar dan beku, Sumut juga mengekspor dalam bentuk olahan.
 
"Sumut berupaya meningkatkan devisa  dengan meningkatkan volume dan pasar ekspor hasil perikanan," katanya.

Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor adalah dengan mendorong hasil tangkapan nelayan.

Untuk meningkatkan hasil produksi dilakukan dengan memberikan alat tangkap, pelatihan, penjagaan lingkungan kelautan hingga asuransi  agar nelayan bisa lebih tenang dalam menjalankan usahanya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan ikan dan udang sempat menjadi primadona ekspor Sumut.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018