Jakarta (Antaranews Sumut) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengaku berminat untuk masuk dalam liga sepak bola nasional baik melalui klub ataupun sebagai pengelola kompetisi sepak bola menyusul kepemilikan saham dalam sejumlah klub olahraga Tanah Air dan luar negeri.

"Saya ditanya apakah tertantang untuk membantu persepakbolaan di Indonesia. Saya jawab, saya bukan orang yang cocok dalam birokrasi. Kalau ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saya rasa tidak," kata Erick selepas mengikuti peluncuran buku "Turbulensi Sport di Indonesia" di Jakarta, Kamis.

Erick mengatakan minatnya untuk masuk dalam industri sepak bola Tanah Air dilatarbelakangi tantangan untuk menambah lapangan kerja pada industri olahraga.

"Saya melihat industri kreatif dan industri olahraga untuk membuka lapangan kerja baru. Setelah Asian Games, industri olahraga di Indonesia semestinya berkembang," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) itu.

Namun, Erick enggan menjawab kapan akan mewujudkan minatnya untuk masuk dalam industri sepak bola di Indonesia.

"Itu ada sistemnya. Apakah pemilihan, tender, atau yang lain. Itu tergantung dari PSSI," kata pria pemilik klub bola basket Satria Muda Pertamina itu.

Pada awal November, mantan pemilik klub sepak bola Italia Inter Milan dan klub sepak bola AS DC United itu telah masuk dalam dewan klub sepak bola Inggris Oxford United.

"Saya yakin industri olahraga di Indonesia dapat dikelola secara profesional dan transparan. Kita bisa menyontoh liga Inggris yang membuat terobosan pertandingan pada sore hari dari sebelumnya malam hari. Demikian pula liga Italia yang mengubah arah pasar mereka ke Asia," kata Erick.

Pria yang juga pernah menjadi komandan Kontingen Indonesia dalam Olimpiade London 2012 itu Indonesia punya potensi pasar 260 juta orang untuk mengembangkan industri olahraga sebagaimana Amerika dengan liga bola basket, sepak bola Amerika, bisbol, hoki es, dan sepak bola.
 

Pewarta: Antara

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018