Tapanuli Selatan (AntaraNews Sumut) - Lebih kurang 150 meter tanggul penahan banjir baru selesai dibangun ikut diseret derasnya luapan air Sungai Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kamis.

Camat Kecamatan Batangtoru, M.Yamin Batubara, yang menghubungi Antara di Sipirok, Kamis, mengatakan, tanggul yang jebol itu baru saja selesai di gotong royongka sepanjang 300 meter.

"Tanggul dengan ketinggian lebar 10 meter pada bagian bawah dan tujuh meter pada bagian atasnya tak mampu menahan kutanya tendangan air sungai itu,"ujarnya.

Luapan air akibat banjir kiriman yang keluar dari tanggul sempat meluber ke permukiman masyarakat Kampung Pulo Lubang - Kampung Benteng Desa Hapesong Baru, Batangtoru.

"Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIb air sempat merendam ratusan permukiman warga Hapesong Baru dengan kedalaman mencapai 30-50 centimeter. Sekarang pukul 14.30 WIB air sudah tampak mulai surut,"katanya.

Kejadian itu tidak sempat memaksa masyarakat untuk mengungsi, dan masih bertahan di rumahnya masing-masing.

"Meski tidak ada korban, namun, luapan Sungai terbesar di Tapanuli Selatan ini telah memporak porandakan bangunan tanggul yang bernilai milyaran rupiah itu,"ucapnya nada kesal.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan Ilham Suhardi, mengatakan, pihaknya akan terus memantau daerah-daerah rawan bencana di daerah itu.

"Sejumlah personil anggota sudah turun meninjau lokasi dampak luapan Sungai Batangtoru baik di Kecamatan Angkola Sangkunur yang merendam ratusan rumah warga dan Kecamatan Batangtoru,"katanya.
 
Begini penampakan tanggul penahan banjir Sungai Batangtoru hasil pekerjaan gotong royong sebelum dihantam banjir. (Antaranews sumut/kodir)

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018