Medan (Antaranees Sumut) - Program peremajaan sawit yang dilakukan Pemerintah mendorong penjualan bibit/kecambah sawit perusahaaan produsen seperti Pusat Penelitian Kelapa Sawit atau PPKS Medan.

"Hingga Oktober 2018 penjualan kecambah sawit PPKS sudah mencapai 20,7 juta butir,"ujar Direktur PPKS Medan, Hasril Hasan Siregar di Medan, Rabu.

Dari jumlah itu terbesar dijual untuk petani termasuk yang masuk dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR yang dijalankan Pemerintah.

Melihat realisasi hingga Oktober yang cukup bagus, maka PPKS Medan memprediksi hingga akhir tahun 2018, penjualan bisa sebanyak 24,7 juta butir kecambah.
 
"Kalau angka 24,7 juta itu tercapai, maka realisasi 2018 tersebut naik tujuh persen dari  RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) 2018 yang 23 juta butir,"ujar Hasril.

Dengan pencapaian kinerja itu,  maka PPKS menargetkan penjualan di 2019 bisa sebanyak 23,7 juta - 25 juta butir.

Dia mengakui, target penjualan di 2019 itu memang tidak dibuat besar karena mengacu pada masih belum stabilnya perekonomian termasuk di perkelapasawitan.

Hasril menyebutkan, penjualan yang membaik di 2018 didorong program PSR.

Program PSR, katanya membuat persentase penjualan kecambah untuk kebutuhan  kebun rakyat meningkat atau 62 persen.
 
Penjualan kecambah terbesar lainnya adalah swasta 33 persen dan PT Perkebunan Negara atau PTPN 5 persen.

"PPKS juga masih meyakini bahwa di 2019, penjualan benih sawit masih didorong oleh PSR yang programnya masih berlangsung,"katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018