Medan (Antaranews Sumut) - Mahasiswa diharapkan memiliki etos belajar yang kuat serta mampu mengembangkan ekonomi kreatif agar tidak tertinggal zaman sebagai salah satu upaya menghadapi revolusi industri.
Bupati Serdang Bedagai Soekirman di Medan, Jumat, mengatakan, di era milenial ini berbagai kemungkinan peluang bisnis harus ditekuni dengan mengembangkan ekonomi kreatif dalam menghadapi revolusi industri.
"Apapun harus di tingkatkan agar tidak tertinggal kemajuan zaman dengan memanfaatkan aplikasi yang dinilai penting karena pasar ada pada aplikasi untuk mempermudah seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya," katanya saat menyampaikan kuliah umum dan diskusi publik di Universitas Negeri Medan (Unimed).
Ia mengatakan, terdapat sepuluh objek pemajuan kebudayaan dan pembangunan yang modern dan harus didukung dengan mempertahankan budaya serta menjaga kearifan lokal agar tidak rapuh dalam era milenial ini.
Karena pada tahun 2030 Indonesia ikut dalam 17 target dunia dan kuncinya adalah perdamaian dan toleransi.
Menurut dia, dalam memgahadapi tantangan Revolusi Industei 4.0 semua pihak harus bisa berjalan seirama dengan teknologi dan terus mengasah kepercayaan diri, strategi bisnis, dan manajemen diri.
Yang paling penting adalah kreatifitas, profesionalitas serta kekayaan dan ketahanan budaya yang memang menjadi modal paling besar karena tidak dimiliki bangsa lain untuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Sementara Rektor Unimed Prof Syawal Gultom mengatakan bahwa perkembangan teknologi harus dibarengi dengan peningkatan SDM dalam menghadapi tantangan masa depan Indonesia di era revolusi Industri 4.0 serta bagaimana mahasiswa dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut.
"Mahasiswa harus memahami teknologi karena siapa pun yang tidak bisa menguasai teknologi tidak akan bisa bersaiang di era revolusi industri 4.0 ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Bupati Serdang Bedagai Soekirman di Medan, Jumat, mengatakan, di era milenial ini berbagai kemungkinan peluang bisnis harus ditekuni dengan mengembangkan ekonomi kreatif dalam menghadapi revolusi industri.
"Apapun harus di tingkatkan agar tidak tertinggal kemajuan zaman dengan memanfaatkan aplikasi yang dinilai penting karena pasar ada pada aplikasi untuk mempermudah seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya," katanya saat menyampaikan kuliah umum dan diskusi publik di Universitas Negeri Medan (Unimed).
Ia mengatakan, terdapat sepuluh objek pemajuan kebudayaan dan pembangunan yang modern dan harus didukung dengan mempertahankan budaya serta menjaga kearifan lokal agar tidak rapuh dalam era milenial ini.
Karena pada tahun 2030 Indonesia ikut dalam 17 target dunia dan kuncinya adalah perdamaian dan toleransi.
Menurut dia, dalam memgahadapi tantangan Revolusi Industei 4.0 semua pihak harus bisa berjalan seirama dengan teknologi dan terus mengasah kepercayaan diri, strategi bisnis, dan manajemen diri.
Yang paling penting adalah kreatifitas, profesionalitas serta kekayaan dan ketahanan budaya yang memang menjadi modal paling besar karena tidak dimiliki bangsa lain untuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Sementara Rektor Unimed Prof Syawal Gultom mengatakan bahwa perkembangan teknologi harus dibarengi dengan peningkatan SDM dalam menghadapi tantangan masa depan Indonesia di era revolusi Industri 4.0 serta bagaimana mahasiswa dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut.
"Mahasiswa harus memahami teknologi karena siapa pun yang tidak bisa menguasai teknologi tidak akan bisa bersaiang di era revolusi industri 4.0 ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018