Medan (Antaramews Sumut) - Inflasi di  Sumatera Utara pada Oktober 2018 sebesar 1,31 persen atau lebih tinggi dari angka nasional 0,28 persen.
     
"Inflasi Sumut pada Oktober tinggi karena didorong naiknya harga cabai merah,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Kamis.
      
Harga cabai merah di Kota Medan pada Oktober 2018, misalnya naik 37,51 persen dibandingkan harga bulan September.
    
Secara menyeluruh , ujar Syech Suhaimi, kelompok bahan makanan yang di dalamnya ada komoditas cabai mengalami inflasi sebesar 4,20 persen.
      
Kelompok bahan makanan itu menyumbamgkan inflasi sebesar 1, 01 persen terhadap inflasi umum.
     
"Inflasi Sumut yang cukup besar di Oktober juga karena didorong terjadinya inflasi di semua daerah yang dijadikan IHK (Indeks Harga Konsumen),"ujar Syech Suhaimi.
    
Kota Medan mengalami inflasi sebesar 1,44 persen, disusul Sibolga 1.24 persen,  Pematang Siantar 0,80 persen dan Padangsidempuan 0,11 persen.
     
"Secara bulanan atau di Oktober, inflasi Sumut memang lebih tiinggi dari angka nasional, tetapi secara YoY,  angka inflasi Sumut yang sebesar 2,73 persen masih lebih rendah,"katanya.
     
Angka inflasi nasional secara YOY tercatat 3,16 persen.
     
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID di Sumut harus lebih pro aktif mengendalikan stabilitas harga karena ada kemungkinan harga bergerak naik dampak banyak faktor.
    
Faktor cuaca seperti musim hujan misalnya bisa mendorong harga berbagai komoditas seperti cabai merah naik.
    
"Pengendalian dinilai semakin penting karena momentum mendekati Natal dan Tahun Baru 2018 bisa mendorong kenaikan harga jual berbagai barang yang akhirnya berdampak pada kenaikan inflasi,"ujar Wahyu.
   
    
     

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018