Medan (Antaranews Sumut) - Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara melakukan evaluasi terhadap capaian pada ajang
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) Sumatera tahun 2018 di Banda Aceh, meski atlet daerah itu tampil sebagai juara umum.
Kabid Pembudayan Olahraga Dispora Sumut, Rusli, di Medan, Rabu, mengatakan, torehan juara umum di Popwil Sumatera tahun 2018 di Banda Aceh pekan lalu, tidak membuat kontingen Sumatera Utara cepat berpuas diri.
Pasalnya, ada sejumlah cabang olahraga yang meleset dari target awal, atau gagal mempersembahkan prestasi terbaik di event regional.
Seperti halnya atlet yang kini menjadi binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), dinilai masih belum sepenuhnya memuaskan.
Seperti cabang sepakbola yang hampir didominasi para atlet PPLP Sumut untuk pertama kalinya gagal lolos ke ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dari 14 kali pelaksanaan, kemudian bola voli putri juga harus puas meraih medali perak usai menyerah atas Riau di final.
Termasuk di cabang pencak silat, tidak ada satupun atlet PPLP Sumut yang meraih medali emas, meski cabor itu menyumbangkan lima emas bagi Sumut di Popwil 2018.
"Hasil dari Popwil memang ada senang dan dukanya. Dukanya itu banyak juga kegagalan atlet PPLP contohnya di cabor silat dan bola Voli putri. Makanya, ada kebanggaan dan juga kesedihan. Atlet yang benar-benar kita bina itu di regional sudah keok, apalagi di tingkat nasional," katanya.
Setelah melakukan rapat dengan tim pengelola PPLP, kemudian hasil evaluasi dan telaah usai tampil di Popwil ada sejumlah putusan yang akan diajukan ke Kadispora Sumut Baharuddin Siagian selaku pimpinan.
Rusli menegaskan, dari hasil evaluasi bakal ada empat pelatih PPLP yang akan dievaluasi untuk tidak lagi membina atlet. Hal ini dilakukan agar kontingen Sumut bisa bersaing dengan atlet provinsi lain di ajang Popnas 2019 Papua.
"Setelah lapor Kadispora, kami rapat evaluasi. Setelah rapat evaluasi, petunjuk beliau adalah meminta evaluasi dan ditelaah pelatih-pelatih yang dinilai gagal membawa atletnya merebut medali atau berprestasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) Sumatera tahun 2018 di Banda Aceh, meski atlet daerah itu tampil sebagai juara umum.
Kabid Pembudayan Olahraga Dispora Sumut, Rusli, di Medan, Rabu, mengatakan, torehan juara umum di Popwil Sumatera tahun 2018 di Banda Aceh pekan lalu, tidak membuat kontingen Sumatera Utara cepat berpuas diri.
Pasalnya, ada sejumlah cabang olahraga yang meleset dari target awal, atau gagal mempersembahkan prestasi terbaik di event regional.
Seperti halnya atlet yang kini menjadi binaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP), dinilai masih belum sepenuhnya memuaskan.
Seperti cabang sepakbola yang hampir didominasi para atlet PPLP Sumut untuk pertama kalinya gagal lolos ke ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dari 14 kali pelaksanaan, kemudian bola voli putri juga harus puas meraih medali perak usai menyerah atas Riau di final.
Termasuk di cabang pencak silat, tidak ada satupun atlet PPLP Sumut yang meraih medali emas, meski cabor itu menyumbangkan lima emas bagi Sumut di Popwil 2018.
"Hasil dari Popwil memang ada senang dan dukanya. Dukanya itu banyak juga kegagalan atlet PPLP contohnya di cabor silat dan bola Voli putri. Makanya, ada kebanggaan dan juga kesedihan. Atlet yang benar-benar kita bina itu di regional sudah keok, apalagi di tingkat nasional," katanya.
Setelah melakukan rapat dengan tim pengelola PPLP, kemudian hasil evaluasi dan telaah usai tampil di Popwil ada sejumlah putusan yang akan diajukan ke Kadispora Sumut Baharuddin Siagian selaku pimpinan.
Rusli menegaskan, dari hasil evaluasi bakal ada empat pelatih PPLP yang akan dievaluasi untuk tidak lagi membina atlet. Hal ini dilakukan agar kontingen Sumut bisa bersaing dengan atlet provinsi lain di ajang Popnas 2019 Papua.
"Setelah lapor Kadispora, kami rapat evaluasi. Setelah rapat evaluasi, petunjuk beliau adalah meminta evaluasi dan ditelaah pelatih-pelatih yang dinilai gagal membawa atletnya merebut medali atau berprestasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018