Tapteng (Antaranews Sumut)- Sebelum pesawat Lion Air JT 610 jatuh Senin  kemarin, orang tua dari salah seorang penumpang bernama Rudi Lumbantoruan sudah bermimpi. Namun si ibu tidak mengerti apa arti dari mimpinya itu.

Adalah Ompung Quineesha boru br Hutauruk (62) ibu kandung dari Rudi mencertikan isi mimpinya. Dimana pada Minggu dini hari ia bermimpi mendapat emas banyak. Mulai dari anting-anting cincin dan gelang. Namun emas itu jatuh ke pasir dan tidak bisa lagi diambilnya.

“Hari Minggu dini hari saya bermimpi. Saya mendapat emas banyak. Ada anting-anting ada cincin dan gelang. Emas ini aku ambili dari tanah. Sesudah itu emas yang kudapat itu tiba-tiba jatuh ke pasir dan tak bisa lagi kuambil. Rupanya itulah arti dari mimpiku itu, anak saya Rudi yang menjadi emas bagiku jatuh pesawatnya ke laut,”tangis ibu Rudi di kediamannya di Gang Saroha Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu.
Sambil memegang foto wisuda Rudi saat kuliah di USU, ibu empat anak ini terus menangis memanggil nama anak pertamanya itu.

Selain bermimpi mendapat emas, ibu Rudi juga memiliki firasat yang agak sedikit aneh. Dimana pada hari Sabtu lalu, ia membongkar foto-foto wisuda Rudi dan ijazahnya. Sementara itu Rudi bersama dengan kedua anaknya dan keponakannya pergi mandi-mandi. Ia mengaku tidak tahu kenapa ada hasrat untuk membongkar foto tersebut.

“Saat saya bongkar-bongkar foto itu saya lihatlah foto wisuda anak saya si Rudi ini lengkap dengan selendang wisudanya. Demikian juga dengan ijazahnya saya buka-buka. Rupanya itu menjadi pertanda akan kepergian Rudi, karena ijazahnya harus kami kirim ke Jakarta untuk mencocokkan sidik jarinya yang ada di ijazah itu. Saya tidak tahu lagi mau bilang apa, karena sampai sekarang belum tahu kami bagaimana kondisi anak kami ini,”ujarnya sembari menagis.
Sementar itu, sempel darah kedua anak Rudi beserta potongan rambut dan kukunya sudah tiba di Jakarta tadi Selasa malam sekitar pukul 21.00WIB untuk dilakukan tes DNA.

Rudi meninggalkan dua orang anak yang masih kecil-kecil usia 9 dan 7 tahun. Sementara isterinya Dewi Manik sudah berada di Jakarta pasca terjadinya musibah tersebut.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018