Nias (Antaranews Sumut) - Pemerintah hingga 2019 akan mengoperasikan 160 SPBU atau Penyalur BBM Satu Harga di berbagai daerah khususnya yang masuk katagori Terdepan, Terluar, dan Tertinggal/3 T.

"Pada tahun 2017 sudah  terbangun 57 SPBU BBM Satu Harga dan 2018 direncanakan ssbanyak 73,"ujar Direktur BBM
‌Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH.Migas, Patuan Alfon di Nias, Sumut, Sabtu.

Sisanya 30 SPBU akan dibangun  pada tahun 2019.

Dia.mengatakan itu usai.peresmian SPBU BBM Satu Harga "Kompak" di Bawolato, Nias.

Menurut dia, SPBU sebanyak 57 di 2017 terdiri dari 54 yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dan tiga  penyalur oleh PT  AKR Corporindo, TBK.

Adapun  target sebanyak 73 di tahun 2018, masing - masing 67 SPBU  dipasok  PT. Pertamina (Persero) dan 6 penyalur lainnya oleh PT AKR Corporindo, TBK.

Adapun untuk tahun 2019, ditargetkan ada 30 yakni 29 oleh PT Pertamina (Persero) dan satu oleh PT AKR Corporindo, Tbk.

"Sampai tanggal 27 Oktober 20 secara nasional telah diresmikan 79 SPBU/ Lembaga Penyalur BBM Satu Harga dengan terakhir di Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, Provinsi Sumut.

Adapun total yang sudah dibangun hingga 27 Oktober.mencapai 105. unit SPBU

Pejabat PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Teuku Desky Arifin menyebutkan, sejak tahun 2017, sudah 18 SPBU BBM Satu Harga yang berhasil dioperasikan Pertamjna.

Di Nias, kata dia, pada 2017 sudah ada  dua  SPBU yakni di Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat dan Kecamatan Pulau Batu Batu, Nias Selatan yang aktif melayani kebutuhan bahan bakar masyarakat.

Kedua lembaga penyalur tersebut mendapatkan suplai BBM dari Terminal BBM Gunung Sitoli yang memiliki jarak dua jam waktu tempuh melalui jalur darat.

Adapun pada tahun 2018 ditargetkan akan ada enam penyalur BBM Satu Harga yang beroperasi, termasuk di Bawolato yang sudah diresmikan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018