Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Pemkot Tanjungbalai mengimbau seluruh elemen warga di daerah itu untuk tidak terprovokasi apalagi terpecah belah terkait kejadian pembakaran bendera bertuliskan kalimat Tauhid dalam peringatan Hari Santri dua hari lalu.
Imbuan ini disampaikan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai Usni Syahzuddin, Rabu, menyikapi perbuatan tidak bertanggung jawab oknum anggota Banser yang membakar bendera kalimat Tauhid di Garut, Jawa Barat.
Menurut Usni, dalam menyikapi peristiwa itu (pembakaran) semua pihak khususnya elemen umat Islam jangan sampai terpancing apalagi melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas dan kondusifitas daerah, khususnya di Kota Tanjungbalai.
"Seperti diketahui, sesuai informasi yang sampaikan pihak Kepolisian bahwa oknum pelaku pembakaran bendera itu telah diamankan dan menjalani pemeriksaan. Maka kita keseluruhan harus bisa menahan diri dan jangan sampai terpecalah belah," kata Usni.
Ia melanjutkan, Tanjungbalai adalah kota Skala Pantauan keamanan oleh Provinsi dan Pusat, sehingga semua pihak diharapkan bisa memahami keadaan dengan tetap memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Usni juga mengapresiasi terhadap Aliansi Ormas dan aktifis yang telah menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Kota Tanjungbalai. Apalagi ditahun-tahun Politik yang mungkin rentan terjadinya kesegesekan karena tujuan tertentu.
"Demi menjaga kondusifutas daerah, kami (Pemkot) mengajak kepada Aliansi Ormas dan Aktifis untuk bersatu mengahancurkan oknum-oknum atau kelompok yang berniat memecah belah umat di Kota Tanjungbalai," imbau Usni.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Tanjungbalai Ust Syahron Sirait mengajak ummat Islam untuk bersatu, tetap tenang dan tidak terpengaruh untuk melakukan kegaduhan.
"Kita umat Islam harus tenang, serahkan persoalan ini kepada pemerintah dan kepolisian untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Percayakan saja kepada pihak yang berwenang," kata Ust Syahron kepada pers.***4***(KR-YWK)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Imbuan ini disampaikan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai Usni Syahzuddin, Rabu, menyikapi perbuatan tidak bertanggung jawab oknum anggota Banser yang membakar bendera kalimat Tauhid di Garut, Jawa Barat.
Menurut Usni, dalam menyikapi peristiwa itu (pembakaran) semua pihak khususnya elemen umat Islam jangan sampai terpancing apalagi melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas dan kondusifitas daerah, khususnya di Kota Tanjungbalai.
"Seperti diketahui, sesuai informasi yang sampaikan pihak Kepolisian bahwa oknum pelaku pembakaran bendera itu telah diamankan dan menjalani pemeriksaan. Maka kita keseluruhan harus bisa menahan diri dan jangan sampai terpecalah belah," kata Usni.
Ia melanjutkan, Tanjungbalai adalah kota Skala Pantauan keamanan oleh Provinsi dan Pusat, sehingga semua pihak diharapkan bisa memahami keadaan dengan tetap memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Usni juga mengapresiasi terhadap Aliansi Ormas dan aktifis yang telah menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Kota Tanjungbalai. Apalagi ditahun-tahun Politik yang mungkin rentan terjadinya kesegesekan karena tujuan tertentu.
"Demi menjaga kondusifutas daerah, kami (Pemkot) mengajak kepada Aliansi Ormas dan Aktifis untuk bersatu mengahancurkan oknum-oknum atau kelompok yang berniat memecah belah umat di Kota Tanjungbalai," imbau Usni.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Tanjungbalai Ust Syahron Sirait mengajak ummat Islam untuk bersatu, tetap tenang dan tidak terpengaruh untuk melakukan kegaduhan.
"Kita umat Islam harus tenang, serahkan persoalan ini kepada pemerintah dan kepolisian untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Percayakan saja kepada pihak yang berwenang," kata Ust Syahron kepada pers.***4***(KR-YWK)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018