Tebing Tinggi (Antaranews Sumut)- Narkoba adalah merupakan salah satu musuh terbesar bangsa Indonesia saat ini dan sangat wajar Presiden Joko Widodo menetapkan negara dalam keadaan darurat narkoba, hal tersebut melihat perkembangan peredaran narkoba kian hari yang sangat memprihatinkan.
Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan yang diwakili Kepala Badan Kesbang Amas Muda yang sekaligus sebagai narasumber pada pembukaan Bimtek Penggiat Anti Narkoba dilingkungan masyarakat yang diikuti 20 orang peserta dari 7 Kelurahan di Kecamatan Rambutan Rabu (17/10) di pondok Bagelen yang diselenggarakan BNN Kota Tebing Tinggi.
Disampaikan Amas Muda jika melihat dari data-data yang direlis BNN secara nasional, berkembangnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba ada sekitar 6,5 juta orang sudah merupakan pengguna, dan 35-40 orang meninggal setiap harinya akibat narkoba serta lk 6 ton narkoba yang dibutuhkan setiap minggunya.
Lebih memperihatinkan lagi kondisi ini juga sudah menjangkau anak-anak sampai usia 18 tahun, dari data yang direlis KPAISementara dari data yang disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dari 87 juta sampai usia 18 tahun anak Indomesia 5,9 juta diantaranya pencandu narkoba, disebutkan KPAI dari 2.218 kasus kesehatan dan nafza yang ditangani menimpa anak-anak 15,69 persen diantaranya anak pencandu narkoba dan 8,1 persen kasus anak sebagai pengedar narkoba.
Jika melihat ini masalah yang dihadapi tidak hanya sekedar pengguna saja tetapi lebih jauh lagi yakni menghancurkan satu.bangsa dan narkotika ino dijadikan senjata yang disebut Proxi War, katanya.
Disampaikan untuk itulah bimtek ini sangat penting untuk pesertanya yang tergabung dalan Poyan Anti Narkoba dalam melaksanakan fumsi dan tugasnya, saya berharap para peserta dapat mengikutinya secara serius.
Karena untuk melakukan pencegahan peredaran.narkoba tidak bisa hanya berharap dilakukan oleh Pemerintah atau aparat penegak hukum saja, melainkan tanggungjawab kita bersama dan hal iti dapat dilakukan dari rumah tangga masing-masing melakukan pengawasan terjadap keluarganya.
Bimtek ini berlangsung selama 2 hari (17/18) dihadiri Ka BNN Kota Tebing Tinggi Bambang Rubianto, dan bimtek juga menghadirkan narasumber dari BNN Provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan yang diwakili Kepala Badan Kesbang Amas Muda yang sekaligus sebagai narasumber pada pembukaan Bimtek Penggiat Anti Narkoba dilingkungan masyarakat yang diikuti 20 orang peserta dari 7 Kelurahan di Kecamatan Rambutan Rabu (17/10) di pondok Bagelen yang diselenggarakan BNN Kota Tebing Tinggi.
Disampaikan Amas Muda jika melihat dari data-data yang direlis BNN secara nasional, berkembangnya peredaran dan penyalahgunaan narkoba ada sekitar 6,5 juta orang sudah merupakan pengguna, dan 35-40 orang meninggal setiap harinya akibat narkoba serta lk 6 ton narkoba yang dibutuhkan setiap minggunya.
Lebih memperihatinkan lagi kondisi ini juga sudah menjangkau anak-anak sampai usia 18 tahun, dari data yang direlis KPAISementara dari data yang disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dari 87 juta sampai usia 18 tahun anak Indomesia 5,9 juta diantaranya pencandu narkoba, disebutkan KPAI dari 2.218 kasus kesehatan dan nafza yang ditangani menimpa anak-anak 15,69 persen diantaranya anak pencandu narkoba dan 8,1 persen kasus anak sebagai pengedar narkoba.
Jika melihat ini masalah yang dihadapi tidak hanya sekedar pengguna saja tetapi lebih jauh lagi yakni menghancurkan satu.bangsa dan narkotika ino dijadikan senjata yang disebut Proxi War, katanya.
Disampaikan untuk itulah bimtek ini sangat penting untuk pesertanya yang tergabung dalan Poyan Anti Narkoba dalam melaksanakan fumsi dan tugasnya, saya berharap para peserta dapat mengikutinya secara serius.
Karena untuk melakukan pencegahan peredaran.narkoba tidak bisa hanya berharap dilakukan oleh Pemerintah atau aparat penegak hukum saja, melainkan tanggungjawab kita bersama dan hal iti dapat dilakukan dari rumah tangga masing-masing melakukan pengawasan terjadap keluarganya.
Bimtek ini berlangsung selama 2 hari (17/18) dihadiri Ka BNN Kota Tebing Tinggi Bambang Rubianto, dan bimtek juga menghadirkan narasumber dari BNN Provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018