Binjai, (Antaranews Sumut) - Penggalian potensi zakat di Kota Binjai, Sumatera Utara, belum optimal untuk itu dihimbau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menunaikan pembayaran zakat melalui Unit Pelayanan Zakat (UPZ) yang ada di instansinya.
Asisten Bidang Pemerintahan Binjai Otto Harianto, di Binjai, Selasa, menjelaskan hal itu ketika membuka sosialisasi tugas dan fungsi Unit Pelayanan Zakat di OPD Pemkot Binjai.
Otto Harianto menyampaikan pembayaran zakat ASN disesuaikan dengan Undang-undang dan peraturan pemerintah guna memanfaatkan dana zakat untuk kepentingan ummat.
Dimintakan kepada pimpinan OPD mengoptimalkan dan memberi penjelasan tentang kewajiban zakat kepada ASN yang beragama Islam, ujarnya.
Otto mengingatkan perlunya terus dilakukan sosialisasi agar kepercayaan masyarakat semakin meningkat untuk mengeluarkan zakatnya pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dengan adanya kepercayaan ummat maka dana zakat yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk membantu perekonomian rakyat.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional Binjai Ansyarullah menjelaskan potensi zakat dari ASN di kota Binjai sangat potensial dan diperhitungkan mencapai miliaran. Dimana Yang hanya dapat terkumpul di tahun pertama ini berkisar Rp 300 juta.
"Mudah-mudahan kedepan nantinya potensi zakat ini akan bsia terlumpul lebih banyak lagi, sehingga bisa disalurkan kepada yang membutuhkannya," ujarnya.
Ketua MUI Binjai Muhammad Jamil dalam sosialisasi menegaskan pentingnya kewajiban menunaikan zakat oleh ASN sesuai ketentuan yang berlaku. Dana zakat yang terkumpulkan di Baznas sangat diperlukan ummat, terutama kaum duafa, sehingga tidak lagi ada masyarakat miskin.
Dari 43 OPD yang ada di lingkungan Pemkot Binjai baru 24 yang sudah terbentuk UPZ.
Oleh sebab itu kita berusaha mengoptimalkan pengumpulan zakat guna membantu kaum duafa, membangkitkan perekonomian ummat dan membantu siswa, mahasiswa serta rumah ibadah yang semuanya merupakan amal jariah ASN, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Asisten Bidang Pemerintahan Binjai Otto Harianto, di Binjai, Selasa, menjelaskan hal itu ketika membuka sosialisasi tugas dan fungsi Unit Pelayanan Zakat di OPD Pemkot Binjai.
Otto Harianto menyampaikan pembayaran zakat ASN disesuaikan dengan Undang-undang dan peraturan pemerintah guna memanfaatkan dana zakat untuk kepentingan ummat.
Dimintakan kepada pimpinan OPD mengoptimalkan dan memberi penjelasan tentang kewajiban zakat kepada ASN yang beragama Islam, ujarnya.
Otto mengingatkan perlunya terus dilakukan sosialisasi agar kepercayaan masyarakat semakin meningkat untuk mengeluarkan zakatnya pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Dengan adanya kepercayaan ummat maka dana zakat yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk membantu perekonomian rakyat.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional Binjai Ansyarullah menjelaskan potensi zakat dari ASN di kota Binjai sangat potensial dan diperhitungkan mencapai miliaran. Dimana Yang hanya dapat terkumpul di tahun pertama ini berkisar Rp 300 juta.
"Mudah-mudahan kedepan nantinya potensi zakat ini akan bsia terlumpul lebih banyak lagi, sehingga bisa disalurkan kepada yang membutuhkannya," ujarnya.
Ketua MUI Binjai Muhammad Jamil dalam sosialisasi menegaskan pentingnya kewajiban menunaikan zakat oleh ASN sesuai ketentuan yang berlaku. Dana zakat yang terkumpulkan di Baznas sangat diperlukan ummat, terutama kaum duafa, sehingga tidak lagi ada masyarakat miskin.
Dari 43 OPD yang ada di lingkungan Pemkot Binjai baru 24 yang sudah terbentuk UPZ.
Oleh sebab itu kita berusaha mengoptimalkan pengumpulan zakat guna membantu kaum duafa, membangkitkan perekonomian ummat dan membantu siswa, mahasiswa serta rumah ibadah yang semuanya merupakan amal jariah ASN, katanya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018