Tapteng (Antaranews Sumut)- Longsor kembali terjadi di Desa Rampah Kecamatan Sitahuis Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa dini hari, akibatnya jalan dialihkan karena badan jalan tertimbun longsor.

Warga setempat M. Sitinjak menerangkan, longsor itu terjadi karena adanya aktivitas pengambilan batu di pinggir perbukitan. Akibatnya pundasi tanah tidak kuat lagi dan terjadilah longsor karena dihantam air hujan.

“Warga selalu beraktivitas untuk mengambil atau mencongkel batu di daerah ini. Akibatnya ketika terjadi musim hujan sangat rentan dengan lonsor. Dan sampai pagi ini belum dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk pejalan kaki,”terangnya, Selasa.

Sedangkan upaya yang sudah dilakukan oleh masyarakat sekitar adalah menghubungi pihak perusahaan dari PT Jaya Kontruksi untuk menurunkan alat berat. Karena kebetulah perusahaan itu sedang mengerjakan perbaikan jalan Tarutung-Sibolga.

“Kami sudah laporkan kondisi ini kepada pihak PT Jaya Kontruksi dan alat beratnya sedang menuju ke tempat ini,”terang Sitinjak.
Akibat peristiwa longsor ini arus lalu lintas tujuan Sibolga-Meda dialihkan ke lewat Labuhan Angin-Poriaha dan sebaliknya.

Sedangkan empat desa yang ada di kawasan longsor seperti Desa Naga Timbul, Desa Mardame, Desa Rampah, Dan Desa Nauli aksesnya terhalang total.

Bahkan siswa yang akan kesekolahpun menjadi terhalang karena sulit melintasi lokasi longsor yang becek dan berlumpur.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Tapeng, AKP Sofian yang dikonfirmasi menjelaskan, upaya sudah dilakukan untuk mengatasi longsor tersebut.

“Tadi sudah ada laporan dari anggota yang tugas di sana, sementara kita sedang fokus untuk menyambut kedatangan Kapolda ke Tapteng,”terangnya.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018