Samosir, (Antaranews Sumut) - Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mengoptimalkan lahan baku padi sawah seluas 6.530 hektare dalam mendukung visi misi daerah berbasis pariwisata dan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Erkanus Simbolon, Rabu, mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya di antaranya pelatihan rutin bagi petani, bantuan bibit dan alat mesin pertanian, pola tanam serentak.
Sistem itu memudahkan pihaknya melakukan pemetaan penanganan bila ada serangan hama, pendistribusian pupuk bersubsidi semakin terkontrol dan tepat sasaran.
Tahun 2018 sampai Agustus realisasi tanam seluas 9.598 hektare dari target 122.556 hektare, sisanya diperkirakan rampung pada akhir September, sebutnya.
Luasan lahan baku itu tersebar di sembilan kecamatan, Sianjur Mulamula, Harian, Sitiotio, Onan Runggu, Nainggolan, Palipi, Ronggur Nihuta, Pangururan dan Simanindo.
Untuk produksi tahun 2018, penghitungan dilakukan setelah angka produktivitas dikeluarkan BPS sesuai hasil ubinan di lapangan.
Para petani mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten di bidang pertanian dengan melakukan terobosan dan penyuluhan untuk mengoptimalkan penanaman, perawatan dan pemanenan.
Mereka mengakui sistem pola tanam sesuai waktu yang ditentukan, memberikan manfaat besar terhadap usaha pengolahan lahan padi.
BM Sinaga, warga Kecamatan Simanindo mengakui hasilnya lebih maksimal, sehingga para petani jarang yang menanam di luar waktu yang ditetapkan. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Dinas Pertanian, Erkanus Simbolon, Rabu, mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya di antaranya pelatihan rutin bagi petani, bantuan bibit dan alat mesin pertanian, pola tanam serentak.
Sistem itu memudahkan pihaknya melakukan pemetaan penanganan bila ada serangan hama, pendistribusian pupuk bersubsidi semakin terkontrol dan tepat sasaran.
Tahun 2018 sampai Agustus realisasi tanam seluas 9.598 hektare dari target 122.556 hektare, sisanya diperkirakan rampung pada akhir September, sebutnya.
Luasan lahan baku itu tersebar di sembilan kecamatan, Sianjur Mulamula, Harian, Sitiotio, Onan Runggu, Nainggolan, Palipi, Ronggur Nihuta, Pangururan dan Simanindo.
Untuk produksi tahun 2018, penghitungan dilakukan setelah angka produktivitas dikeluarkan BPS sesuai hasil ubinan di lapangan.
Para petani mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten di bidang pertanian dengan melakukan terobosan dan penyuluhan untuk mengoptimalkan penanaman, perawatan dan pemanenan.
Mereka mengakui sistem pola tanam sesuai waktu yang ditentukan, memberikan manfaat besar terhadap usaha pengolahan lahan padi.
BM Sinaga, warga Kecamatan Simanindo mengakui hasilnya lebih maksimal, sehingga para petani jarang yang menanam di luar waktu yang ditetapkan. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018