Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Masalah narkoba diharapkan bisa menjadi mata pelajaran di sekolah. Tujuannya agar para guru dan siswa lebih memahami bahaya narkoba. Dengan demikian pecegahan terhadap barang haram itu lebih mudah disosialisasikan.
 
TOLAK NARKOBA : Kepala BNNK Labura AKBP Khairul, Kepala SMP Muhammadiyah 24 dan guru sekolah itu mengacungkan lima jari sebagai isyarat menolak narkoba, Senin. (Foto : Antaranews Sumut/Istimewa)

Harapan itu dikemukakan Kepala Badan Narkoba Nasional Kabupaten (BNNK) Labura AKBP Khairullah SH MH saat menjadi pembina upacara yang diikuti siswa SMP Muhammadiyah 24, SMK Muhammadiyah 3 dan SD Muhammadiyah 2 di komplek perguruan Muhammadiyah, Senin.

Menurutnya, BNNK Labura yang terus melakukan Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di sekolah dengan menerapkan pola Pencegahan Berbasis Sekolah (School Based Prevention). 

Hal itu dikarenakan sekolah telah terstruktur sehingga mudah dilakukan pengawasan. Dengan memasukkan mata pelajaran narkoba dalam kurikulum atau ekstrakurikuler diharapkan para guru dan siswa mewaspadai bahaya narkoba baik di internal atau eksternal sekolah.

Pada tingkat SMP, tambahnya, dapat disampaikan materi pendidikan kesehatan tentang cara menolak ajakan mengkonsumsi narkoba. Sedangkan pada tingkat SMA dapat disampaikan materi pendidikan kesehatan tentang bahaya penyalahgunaan dan peraturan perundangan-undangan tentang narkoba.

Sedangkan pada kegiatan ekstra kurikuler, pihak sekolah dapat menginisiasi dan mengembangkan sekolah sehat, sebut perwira dengan dua melati di pundak tersebut.


Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Labura Feri Irawan SPd berterimakasih kepada BNNK yang proaktif ke sekolah-sekolah. Pihaknya juga mengimbau guru-guru agar selalu menjelaskan bahaya narkoba seperti saat menjadi pembina upacara Senin.

Edika Syahputra yang merupakan Kepala SMP Muhammadiyah 24 berharap, dengan keberadaan BNNK di tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu, maka peredaran dan penyalahgunaan narkoba dapat berkurang atau kalau mungkin hilang dari daerah itu.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018