Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Sebanyak 100 anak mengikuti khitan massal yang dilaksanakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Aekkanopan Bagian Barat, Sabtu. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Taqwa Muhammadiyah Jalan Serma Maulana Aekkanopan.

Ketua II PR Muhammadiyah Bagian Barat Rizaldo Aroyen menyebutkan, kegiatan tersebut sudah berlangsung 10 tahun. "Untuk pelaksanaannya kita bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia Sumut," katanya.

Ketua PR Muhammadiyah Bagian Barat Ilyas  Harahap  mengatakan, kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat itu dalam rangka memupuk persaudaraan, kasih sayang, dan tali silaturahmi. Selain itu, khitanan massal yang dilakukan juga merupakan upaya agar seorang muslim menjaga kesucian, baik lahir dan bathin serta mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

"Antusiasme masyarakat begitu tinggi. Anak yang dikhitan bukan hanya dari Labura, tetapi ada juga dari Kecamatan Rahuning Kabupaten Asahan. Bahkan ada juga dari Ciawi, Bogor, yang kebetulan keluarganya berkunjung ke Aekkanopan dan ikut serta khitan massal," kata Ilyas didampingi Sekretaria PR Muhammadiyah Bagian Barat Dicky Pratama.

Terkait peserta khitan, Ilyas menjelaskan, yang paling muda bernama Hamizan dengan usia 3 tahun 7 bulan. Dikatakannya, tahun lalu peserta khitan massal berjumlah 94 orang. Seluruh peserta, lanjutnya, tidak dipungut biaya bahkan diberi uang saku.

Ustadz Panji Pandu Siregar Lc dalam ceramahnya mengatakan bahwa tradisi khitan yang sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS dan merupakan sunnah Rasulullah SAW itu bertujuan agar kaum muslimin senantiasa menjaga kebersihan.

Sementara itu, Muhammad Ihsan Nasution dari Bulan Sabit Merah Indonesia menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan seorang anak tidak bisa dikhitan di lokasi khitanan massal seperti itu, diantaranya yaitu adanya luka yang belum sembuh, alergi obat, serta terdapat kelainan bentuk pada organ vital anak.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018