Tanjungbalai, Sumut, 18/9 (Antara) - Pemkot Tanjungbalai mengimbau warga agar mewaspai tingginya curah hujan yang terjadi dua pekan terakhir sehingga berpotensi menybabkan banjir lokal mau pun kiriman seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

  Imbauan itu disampaikan Wali Kota Tanjungbalai H.Muhammad Syahrial di Balai Kota, Selasa, menyikapi tingginya curah hujan sejak memasuki bulan September dan diprediksi akan tetus meningkat hingga bulan Desember mendatang.

  Menurut Wali Kota, karena geografis Tanjungbalai yang diapit dan menjadi muara dua sungai besar yakni, sungai Asahan dan sungai Silau membuat daerah ini sering mendapat banjir kiriman dari hulu kedua sungai tersebut, apalagi ketika curah hujan tinggi.

  "Mengingat hal tersebut, sebaiknya masyarakat selalu waspada terhadap musim penghujan yang berpotensi membuat Tanjungbalai mengalami banjir kiriman," ujar Syahrial.

  Wali Kota melanjutkan, untuk mencegah dan mengantisifasi luapan air, kepada Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan diminta memonitor kondisi wilayah masing-masing dan berkoordinasi dengan instansi terkait yakni BPBD, Dinas Sosial, PU, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan institusi lainnya.

  Peran serta elemen masyarakat juga diharapkan untuk memastikan drainase atau saluran air apakah bersih dari sampah organik mau pun anorganik dengan melakukan gotong-royong agar air lancar mengalir.

  "Selain institusi terkait, kami (pemkot) bengimbau kita keseluruhan dapat menjalankan tupoksinya masing-masing dan bersinergi dengan menentukan langkah terbaik guna mengantisipasi banjir yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi," imbau Walu Kota.

  Plt.Kepala BPBD Tanjungbalai M.Ridwan Parinduri menjelaskan, pihaknya mendapat informasi terkait banjir yang melanda beberapa Kecamatan di wilayah hulu sungai Silau sehingga berdampak pada wilayah Kota Tanjungbalai yakni Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai.

 Kemudian, sebagian diwilayah Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan yang merupakan hulu sungai Asahan sudah dilanda banjir sejak 16 September 2018, dan dikuatirkan melebar ke Kecamatan Datuk Bandar dan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai.

  Ridwan mengakui, sejak menerima informasi tersebut pihaknya terus aktif melakukan pemantauan secara periodik dan melakukan koordinasi langsung dengan pihak kecamamatan terkait debit air di sungai Asahan dan Sungai Silau.

  "Pemantauan sungai terus dikoordinasikan dengan Camat Lurah dan Kepala lingkungan hingga masyarakat agar siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya banjir kiriman," ungkapnya.

  BPBD juga telah berkoordinasi dengan OPD terkait untuk menghadapi kondisi tanggap darurat apabila banjir terjadi. Bersyukur sampai saat ini ketinggian air permukaan sungai masih dalam batas aman.***4***(KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018