Langkat, (Antaranews Sumut) - Akibat curah hujan yang terus turun di bebrapa wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, banjir terus semakin meluas merendam pemukiman dan lahan pertanian warga.
     
Hal itu dilaporkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Irwan Sahri, di Stabat, Selasa.
     
Dari data yang ada akibat meluapnya Sungai Blengking yang membelah kota Stabat, kini banjir berdampak terhadap 787 kepala keluarga yang terdiri dari 1.474 jiwa laki-laki dan 1.674 jiwa perempuan keseluruhannya 3.148 jiwa.
     
Dimana ketinggian air sekarang ini antara 20-50 centimeter dan merendam 150 hektare areal persawahan, katanya.
     
Naiknya permukaan air Sungai Blengking ini diakibatkan hujan semalaman dan ada juga warga yang mulai mengungsi kerumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir.
     
Sobirin salah seorang petani di Desa Pantai Gemi Kecamatan Stabat menjelaskan banjir yang terjadi telah merendam ratrusan hektare areal persawahan diantaranya 178 hektare lahan tanaman padi, 65 hektare lahan jagung, ubi, kacang, kedelai, cabai, kacang panjang.      
     
"Banjir sekarang ini akibat curah hujan yang tinggi, sehingga Sungai Blengking tak mampu lagi menampung curah hujan, sehingga meluap ke pemukiman warga dan areal persawahan serta perladangan," katanya.
     
Akibatnya petani banyak yang merugi, karena ada yang baru bertanam padi maupun tanaman lainnya.***4***



 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018