Pematangsiantar, (Antaranews Sumut) - Pelaku sepakbola di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mendorong induk organisasi olahraga dan pemerintah daerah membentuk asosiasi guna menghidupkan kembali persepakbolaan.
     
Para pengurus klub, mantan pemain, pelatih, wasit dan penggemar si kulit bundar, Sabtu, di lapangan sepakbola Universitas Simalungun, mendesak agar secepatnya direalisasikan di era kebangkitan sepakbola secara Nasional saat ini.
     
"Siantar (Pematangsiantar) termasuk salahsatu daerah penyumbang pemain untuk tingkat regional dan nasional sejak dulu, tahun ini ada Rico Simanjuntak," sebut Ahmad Effendi Lubis, pengurus Embun Pagi FC.
     
Mantan Sekretaris Pengcab PSSI Pematangsiantar itu mengingatkan pentingnya keberadaan Askot sebagai legalitas klub mengikuti pertandingan yang diselenggarakan PSSI.
     
Diketahui, sampai saat ini belum terbentuk asosiasi kota (Askot) PSSI Pematangsiantar sejak peralihan nama dari pengurus cabang (pengcab) untuk setiap kabupaten/kota.
     
Dikatakan, masyarakat, terutama insan sepakbola merindukan melihat klub atau tim setempat berlaga di ajang pertandingan maupun turnamen yang resmi.
     
Dheni, pelatih Siantar FC menginformasikan, klubnya terus bertahan di masa suram sepakbola daerah dengan membina ratusan anak usia sekolah dasar, menengah pertama dan atas.
     
Dia mengaku klubnya hanya bisa mengikuti turnamen sepakbola yang digelar pihak tertentu atau pertandingan persahabatan untuk memberi semangat anak didik agar tetap berlatih.
     
"Beberapa di antaranya punya kemampuan bagus, tetapi tidak terpantau, karena bermain di luar kompetisi PSSI," katanya.
     
Pihaknya kerap mendapat penolakan dari panitia di beberapa daerah saat mendaftar untuk mengikuti turnamen resmi, seperti antar sekolah sepak bola (SSB) dengan alasan Askot PSSI Pematangsiantar belum terbentuk. 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018