Rantauprapat (Antaranews Sumut) - Sebanyak 11 bayi lahir tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Kabupaten Labuhanbatu, Jumat di RSUD Rantauprapat maupun RSU Swasta Elpi Al Aziz Rantauprapat.
Bayi mungil dan mengemaskan itu di lahirkan melalui proses persalinan secara normal maupun sectio saesarea atau operasi bedah caesar dan dalam pemantauan tim medis kesehatan.
Masing-masing bayi yang lahir di RSUD Rantauprapat yakni, dari pasangan Siti Lestari-Kaswan jam 01.30 WIB melalui proses persalinan secara normal.
Sedangkan 4 pasangan yang melahirkan melalui proses persalinan secara caesar yakni, Elizabeth-Mukadoli Sihombing jam 04.30 WIB, Ramadhani-Rahmad Rambe jam 11.00 WIB, Nurmala Ritonga-Marham Dalimunte jam 11.10 WIB dan pasangan Yunita dan Tomy akan menantikan kelahiran bayi laki-laki pertama mereka melalui proses caesar yang sedang berlangsung di ruang bersalin RSUD Rantauprapat.
Kepala perawat pergantian jaga atau shift persalinan, Irma Hasibuan mengungkapkan, tindakan operasi caesar di lakukan dengan melakukan anestesi atau pembiusan epidural di bagian perut sehingga pasien tidak mengalami rasa sakit ketika proses penyayatan perut bagian bawah.
Hal itu dilakukan, apabila persalinan secara normal memungkinkan memiliki resiko yang sangat besar ataupun tidak menunggu waktu lama proses pembukaan jalan lahir yang bisa memakan waktu.
Sebagian ibu juga memilih untuk proses persalinan melalui operasi caesar, padahal mereka memiliki peluang persalinan secara normal. “Kalau ibu hamil tidak memungkinkan persalinan secara normal, ya di bolehkan operasi caesar dan bayi yang lahir di saat ini sehat dengan berat badan 3 hingga 3,5 kilogram dan panjang rata-rata 50 centimeter,” katanya.
Sementara, Direktur RSU Swasta Elpi Al Aziz Rantauprapat, Erick Atrada Ritonga di dampingi dokter spesialis kandungan, Maya Asmita menyampaikan, ada 6 bayi yang lahir pada kemerdekaan RI ke-73 melalui operasi persalinan secara caesar. Sesuai jadwal, pada hari ini juga terdapat 10 ibu hamil yang memasuki masa persalinan.
Ia menjelaskan, angka kelahiran bayi pada pada HUT RI tahun 2018 mengalami penurunan jumlah dibanding tahun 2017 lalu. Yakni mencapai 16 persalinan pada 17-an.
Pihaknya juga menjadwalkan persalinan secara caesar pada tanggal 18 Agustus 2018. "Ya, ada 6 bayi lahir di hari kemerdekaan Indonesia tahun 2018 ini. Juga penjadwalan kelahiran pada Sabtu, (18/08/18) tanggal cantik," jelasnya.
Sementara, pasangan Nurmala Ritonga-Marham Dalimunte merasa bahagia dengan kehadiran putra pertamanya yang lahir tepat di hari kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus.
Pasien kartu BPJS warga Jalan Pelita II, Kota Rantauprapat ini, sudah melampaui batas minggu ke-38 pada masa kehamilan, sehingga mengambil prosedur tindakan operasi caesar.
“Hari-hari kemarin, istri saya sudah mengalami kontraksi, tapi tidak ada tanda-tanda kelahiran, lalu saya bawa pulang ke rumah. Beberapa hari kemudian kontraksi lagi. Kemudian saya konsultasi sama dokter dan di putuskan operasi caesar, seperti saatnya masa lahir sudah lewat,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Bayi mungil dan mengemaskan itu di lahirkan melalui proses persalinan secara normal maupun sectio saesarea atau operasi bedah caesar dan dalam pemantauan tim medis kesehatan.
Masing-masing bayi yang lahir di RSUD Rantauprapat yakni, dari pasangan Siti Lestari-Kaswan jam 01.30 WIB melalui proses persalinan secara normal.
Sedangkan 4 pasangan yang melahirkan melalui proses persalinan secara caesar yakni, Elizabeth-Mukadoli Sihombing jam 04.30 WIB, Ramadhani-Rahmad Rambe jam 11.00 WIB, Nurmala Ritonga-Marham Dalimunte jam 11.10 WIB dan pasangan Yunita dan Tomy akan menantikan kelahiran bayi laki-laki pertama mereka melalui proses caesar yang sedang berlangsung di ruang bersalin RSUD Rantauprapat.
Kepala perawat pergantian jaga atau shift persalinan, Irma Hasibuan mengungkapkan, tindakan operasi caesar di lakukan dengan melakukan anestesi atau pembiusan epidural di bagian perut sehingga pasien tidak mengalami rasa sakit ketika proses penyayatan perut bagian bawah.
Hal itu dilakukan, apabila persalinan secara normal memungkinkan memiliki resiko yang sangat besar ataupun tidak menunggu waktu lama proses pembukaan jalan lahir yang bisa memakan waktu.
Sebagian ibu juga memilih untuk proses persalinan melalui operasi caesar, padahal mereka memiliki peluang persalinan secara normal. “Kalau ibu hamil tidak memungkinkan persalinan secara normal, ya di bolehkan operasi caesar dan bayi yang lahir di saat ini sehat dengan berat badan 3 hingga 3,5 kilogram dan panjang rata-rata 50 centimeter,” katanya.
Sementara, Direktur RSU Swasta Elpi Al Aziz Rantauprapat, Erick Atrada Ritonga di dampingi dokter spesialis kandungan, Maya Asmita menyampaikan, ada 6 bayi yang lahir pada kemerdekaan RI ke-73 melalui operasi persalinan secara caesar. Sesuai jadwal, pada hari ini juga terdapat 10 ibu hamil yang memasuki masa persalinan.
Ia menjelaskan, angka kelahiran bayi pada pada HUT RI tahun 2018 mengalami penurunan jumlah dibanding tahun 2017 lalu. Yakni mencapai 16 persalinan pada 17-an.
Pihaknya juga menjadwalkan persalinan secara caesar pada tanggal 18 Agustus 2018. "Ya, ada 6 bayi lahir di hari kemerdekaan Indonesia tahun 2018 ini. Juga penjadwalan kelahiran pada Sabtu, (18/08/18) tanggal cantik," jelasnya.
Sementara, pasangan Nurmala Ritonga-Marham Dalimunte merasa bahagia dengan kehadiran putra pertamanya yang lahir tepat di hari kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus.
Pasien kartu BPJS warga Jalan Pelita II, Kota Rantauprapat ini, sudah melampaui batas minggu ke-38 pada masa kehamilan, sehingga mengambil prosedur tindakan operasi caesar.
“Hari-hari kemarin, istri saya sudah mengalami kontraksi, tapi tidak ada tanda-tanda kelahiran, lalu saya bawa pulang ke rumah. Beberapa hari kemudian kontraksi lagi. Kemudian saya konsultasi sama dokter dan di putuskan operasi caesar, seperti saatnya masa lahir sudah lewat,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018