Medan  (Antaranews Sumut) - Perempuan yang bernama Nurapni Oktavia itu memang tidak menyandang gelar sarjana dan juga tidak menduduki jabatan hebat dibandingkan perempuan lain di Tambang Emas Martabe, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumut.

Tetapi, perempuan kelahiran 11 Januari 1982 itu merupakan salah satu yang berperan penting bagi PT Agincourt Resources untuk memastikan perusahaan tersebut peduli dan memenuhi kewajiban menjaga  lingkungan termasuk hingga pascaberakhirnya operasi tambang emas tersebut.

Betapa tidak, Nurapni yang disapa akrab dengan panggilan Nur itu adalah satu dari karyawan yang bertugas melakukan rehabilitasi di lahan Tambang Emas Martabe.

Bersama dengan temannya, Nur bertanggungjawab untuk "menghijaukan" kembali lahan yang ditambang Martabe.

Nur bukan sekadar mengontrol tanaman yang sudah ditanam petugas lainnya di lahan bekas yang ditambang Martabe, tetapi juga harus memastikan pohon yang ditanam itu hidup subur.

"Kalau yang ditanam mati yah harus diganti,"kata Nur yang hanya tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu.

Dengan sistim itu, tentunya rehabiltasi yang dijalankan Martabe bukanlah menjadi isapan jempol semata.

Bukan hanya mengontrol dan memastikan tanaman itu hidup dan berkembang baik, Nur dan rekannya juga sudah diharuskan bisa membibitkan tanaman lokal yang ada di Batangtoru seperti Jottik-Jottik , tanaman buah yang sudah hampir punah.

Pembibitan sendiri khususnya tanaman lokal membuat kerja Nurapni dan rekannya semakin seru.

Mulai berjumpa dengan hewan - hewan saat mengambil bibit tanaman lokal hingga tantangan besar untuk agar bibit yang diambil itu bisa ditumbuhkembangkan dengan baik.

Dengan program pembibitan sendiri, maka bibit di Nursery Tambang Emas Martabe itupun semakin banyak dan beragam jenisnya.

"Ada kenikmatan sendiri bekerja di bagian Nursery.Selain dekat dengan alam juga karena merasa ikut andil dalam menjaga lingkungan kampung sendiri,"ujar ibu satu orang anak itu.
 

Nurapni Oktavia sedang menunjukkan tanaman bibit kayu putih yang siap akan ditanam di lahan bekas tambang. (Antara Sumut/Evalisa)


Bagi Nur, bekerja di Tambang Emas Martabe juga sangat disyukuri karena meski perempuan, dia dan kawan perempuan lainnya diberi kesempatan untuk bisa bekerja di bagian apa saja termasuk yang sering didominasi kaum pria.

"Tidak ada perbedaan kesempatan bekerja di bidang apa asal kita bisa menunjukkan kemampuan.Seperti saya, atau Fitri (Fitri Ramadhani) yang menjabat Field Assistant Rehabilitation Departemen Lingkungan,"ujar anak pertama dari dua orang bersaudara itu.

Nur juga mengaku semakin menikmati kerja di bagian Nursery karena terus mendapat kesempatan menambah pengetahuan tentang bertanam.

"Meski hanya tamat SMK, nyatanya saya sudah semakin mengetahui seluk beluk tanah dan tanaman,"ujar Nur yang memulai kariernya di Martabe sejak 2008.

Sudah lima sertifikat di bidang pertanaman yang dikantongi perempuan yang sudah menjadi orangtua tunggal itu.
 

Fitri Ramadhani menunjukkan koleksi bibit tanaman di nursery. (Antara Sumut/Evalisa)



Field Assistant Rehabilitation Departemen Lingkungan  Fitri Ramadhani, alumni Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura, Pontianak itu mengakui, tantangan besar dan kepuasan tersendiri bekerja di bagian Nursery.

Salah satu kepuasannya adalah saat melihat salah satu kawasan bekas tambang "Henny Dump" sudah terisi kembali dengan tanaman.
    
Martabe Rehabilitasi 13,1 Hektare

Berdasarkan data Laporan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Tambang Emas Martabe 2017,  PT Agincourt Resources, hingga tahun 2017, sudah merehabilitasi lahan13,1 hektare. 

Total bibit tanaman yang sudah ditanam selama 2017 tercatat mencapai 1.135 bibit dengan jumlah ketersediaan bibit tanaman yang ada di Nursery pada akhir 2017 mencapai 1.943 bibit.

"Manajemen memang berkomitmen melakukan rehabilitasi lahan yang sudah dikelola Martabe sesuai program Pengelolan Lingkungan Berkelanjutan Tambang  Emas Martabe,"ujar Environmental Site Support Superintendent PT Agincourt Resources, Mahmud Subagya.

Pengelolaan lingkungan berkelanjutan itu khususnya pascapenambangan merupakan amanat dalam peraturan pemerintah dan penaatan pengelolaan lingkungan hidup perusahaan

Sejak awal, ujar dia, manajemen memang fokus menjalankan kegiatan penting lingkungan mulai dari pengelolaan dan pemantauan air serta udara, pengelolaan sampah, bahan dan limbah berbahaya beracun dan pengelolaan tanah, reklamasi dan keanekaragaman hayati.

"Semua kewajiban diupayakan dijalankan sesuai rencana,"kata Mahmud Subagya di acara Orientasi Lanjutan Media di Tapanuli Selatan, Sumut, Juli 2018.

Untuk Nursery, perusahaan itu menyiapkan kawasan khusus dengan luasan 3.000 meter persegi yang diisi dengan bibitan tanaman lokal dan non lokal.

Ada bibit kemenyan yang sudah dijadikan sebagai tanaman sisipan  di area reklamasi, minyak kayu putih, hingga jontik-jontik, buah yang dulu dikenal sebagai khas Tapanuli Selatan yang sudah hampir punah.

"Bersama dengan departemen pengembangan masyarakat, kami menyusun konsep pusat pembelajaran konservasi dan agroforesty,"ujarnya.

Wilayah operasi Tambang Emas Martabe hingga akhir 2017 mencapai 452 hektare dari luas kontrak karya 1.303 kilometer persegi.

20 Persen Karyawan Perempuan

Kehadiran Nurapni dan ratusan perempuan lainnya yang bahkan sudah menduduki jabatan penting di Tambang Emas Martabe seperti Senior Geologist Mine Grade Control Departemen Mine Geo, Latipa Henim itu sendiri merupakan wujud komitmen program Keberagaman Gender di Agincourt Resources.

Meski belum ada fakta akurat, tetapi mungkin hanya Tambang Emas Martabe yang menjadi satu-satunya perusahan tambang yang memiliki program 20 persen karyawan berupa perempuan.

Berdasarkan laporan tahunan 2017 Agincourt Resources, jumlah karyawan  perempuan di perusahaan itu tercatat sebanyak 476 atau 20 persen dari keseluruhan karyawan dan kontraktor.

Untuk mendukung program keberagaman gender, sebanyak 753 atau 93 persen dari karyawan Agincourt Resources sudah mengikuti pelatihan keberagaman gender pada tahun 2017.

"Keberagaman gender memang menjadi program Agincourt Resources.Nyatanya program itu berjalan dengan baik di perusahaan," ujar Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018