Tarutung (Antaranews Sumut) - BS, oknum Ketua partai hati nurani rakyat Tapanuli Utara dilaporkan atas dugaan penganiayaan yang dilakukannya kepada Masriani Damanik, pegawai honorer Bappeda setempat.

"Benar, semalam ada laporan dengan nomor LP/235/VII/2018 SU Res Taput terkait dugaan penganiayaan," ujar Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Rabu.

Keberadaan laporan dugaan penganiayaan tersebut juga ditegaskan Masriani, wanita muda yang kesehariannya bertugas mengatur antrian kunjungan bertamu di bagian sekretariat Bappeda Taput.

"Semalam, kejadian penganiayaan yang saya alami sudah saya laporkan ke polisi," terangnya.

Diungkapkan, kejadian yang dialaminya berawal saat BS bersama dua orang lainnya hendak bertamu ke ruang Kepala Bappeda.

"Saat mereka tiba, dengan arogan dan kasar BS langsung memaksa masuk hingga menyebabkan bagian pergelangan tangan kiri saya memar," sebutnya.

Kata dia, tindakan kasar yang menyebabkan pergelangan tangannya luka oleh si oknum yang belakangan diketahuinya merupakan Ketua Partai Hanura itu terjadi saat dirinya mengaku sedang mencoba menghentikan langkah BS untuk memasuki ruang pimpinannya yang masih sedang ada tamu.

"Padahal, saat mereka tiba dan langsung berupaya masuk, saya sudah katakan bila pimpinan sedang ada tamu. Namun BS tidak percaya dan memaksa masuk," jelasnya.

Tidak terima dengan perlakukan kasar yang dialaminya, akhirnya Masriani segera melakukan visum dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Laporannya langsung mendapat tanggapan dari petugas kepolisian yang segera melakukan cek tempat kejadian perkara.

Hingga berita ini diturunkan, BS selaku terlapor dugaan penganiayaan kepada Masriani Damanik, belum berhasil dikonfirmasi.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018