Medan (Antaranews Sumut) -  Wali kota Medan HT Dzulmi Eldin mengatakan, keragaman suku, budaya, ras dan agama menjadikan Kota Medan,Sumatera Utara sebagai kota yang majemuk.

"Karena kemajemukan tersebut sebagai warga kota yang baik, seharusnya memiliki sikap bertoleransi, tidak saling menjatuhkan dan guru sebagai pendidik berkewajiban menjadi agen sosialisasi kepada generasi muda untuk mempertahankan solidaritas etnis yang ada di Kota Medan," kata Dzulmi, dalam sambutannya dibacakan Asisten Pemerintahan H. Musaddad, di Medan, Selasa.

Hal itu, dikatakan Wali kota, ketika membuka acara Dialog Kerukunan Lintas Agama dengan Guru Guru Agama Kota Medan.Perhelatan tersebut merupakan Program Tahunan FKUB demi menjaga kerukunan umat beragama di kota Medan.

Musaddad mengatakan, bahwa guru-guru agama ini merupakan pewaris nabi, seharusnya dapat menjadi tauladan, dan khususnya di dalam kerukunan.

"Melalui dialog-dialog seperti ini, kita dapat membangun kota yang aman dan nyaman," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan ini penting mengingat Medan merupakan kota besar yang sangat majemuk.Para guru agama dapat berperan melakukan penguatan nilai-nilai keagamaan serta sebagai ujung tombak dalam merawat, juga menjaga kekondusifan kerukunan antarumat beragama di Kota tersebut.

Ia juga mengajak para guru agar dapat menanamkan dan menyuburkan nilai-nilai kebersamaan.

"Kita tumbuhkan kesadaran untuk menemukan persamaan, tidak mengedepankan perbedaan.Kita ambil hikmah dalam perbedaan. Kita belajar mengenal melalui perbedaan," katanya.

Musaddad berharap para guru agama lintas agama di Kota Medan  agar bersinergi membangun dan memelihara kekondusifan kerukunanan umat beragama.

Sementara, Ketua FKUB Kota Medan, H. Ilyas Halim mengatakan, salah satu tujuan dilaksanakan dialog adalah untuk mempererat tali silaturrahim sesama guru agama lintas agama, dan juga dengan FKUB Medan.

"Dialog ini juga bertujuan, agar para guru agama lintas agama dapat menyampaikan pesan- pesan kerukunan di lingkungan dan tempat tugasnya masing-masing," ujar Halim.

Dialog tersebut, diikuti sebanyak 150 guru agama lintas agama. Bertindak sebagai narasumber Kakan Kemenag Medan, Al Ahyu, dengan materi Kebijakan Pemerintah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Dr. H. Hasan Matsum, M.Ag yang memaparkan tentang Peran Guru Dalam Pendidikan Kerukunan Umat Beragama.***4***

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018