Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Tim DPRD Sumut asal Daerah Pemilihan Sumut 6 melakukan kunjungan kerja ke Labuhanbatu Utara, Kamis. Rombongan yang dikordinir HT Milwan itu diketuai Ari Wibowo datang dengan sejumlah stafnya.
Dalam kunjungan ke tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu, para wakil rakyat dari Labuhanbatu Raya (Labura, Labuhanbatu dan Labusel) mengunjungi beberapa titik lokasi. Sebelumnya, mereka mengadakan pertemuan dengan instansi terkait di salah satu hotel di Aekkanopan.
Salah satu lokasi yang dikunjungi tim yang antara lain terdiri dari Aripay Tambunan, Sujian, Zeira Salim Ritonga dan dr Poarada Nababan SpB serta dari pihak eksekutif Sumut adalah proyek bronjong dan benteng Sungai Aekkanopan yang berada di Dusun Sikopi-kopi Desa Pulodogom Kecamatan Kualuhhulu.
Mantan Bupati Labuhanbatu dua periode selaku kordinator tim terlihat meninjau langsung benteng dan bronjong yang dikerjakan tahun lalu tersebut. Bersama timnya, Milwan menyisir pinggiran sungai yang menjadi batas Labura-Asahan itu.
Selain itu, politisi Demokrat itu juga menanyakan tentang proyek yang dilaksanakan Dinas SDA Cipta Karya dan Tataruang Sumut kepada Kepala UPT SDA Kualuh Barumun Mahmud Hafiz SST MAT. Pertanyaan yang diajukan dijawab oleh Kepala UPT disaksikan sejumlah anggota DPRD SU dan pejabat pemprovsu yang hadir.
Usai meninjau dan melihat langsung proyek yang menelan biaya Rp3,2 miliar itu, rombongan melanjutkan kunjungan ke daerah lain di Labura. Sebelumnya, kepada Kepala UPT SDA Kualuh Barumun diminta menyerahkan dokumentasi pra, sedang dan pasca pelaksanaan proyek.
Permintaan itu disanggupi dan akan dilaksanakan secepatnya untuk diserahkan kepada para wakil rakyat yang sedang melaksanakan tugas tersebut. "Siap pak. Akan kita laksanakan," jelas pria berkepala plontos tersebut menanggapi harapan anggota DPRD SU.
Kepada Antara, Mahmud menjelaskan, proyek pembuatan benteng Sungai Aekkanopan itu sepanjang 1,5 Km dan bronjongnya 250 meter yang letaknya terpisah. "Bronjong dibuat di daerah yang rawan jebol," terangnya.
Ditambahkannya, material untuk pembuatan benteng didadatangkan dari luar daerah. "Material didatangkan dari luar oleh rekanan. Bukan dari sisi sungai," katanya seraya menambahkan masyarakat mendukung pelaksanaan proyek sehingga terlaksana dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Dalam kunjungan ke tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu, para wakil rakyat dari Labuhanbatu Raya (Labura, Labuhanbatu dan Labusel) mengunjungi beberapa titik lokasi. Sebelumnya, mereka mengadakan pertemuan dengan instansi terkait di salah satu hotel di Aekkanopan.
Salah satu lokasi yang dikunjungi tim yang antara lain terdiri dari Aripay Tambunan, Sujian, Zeira Salim Ritonga dan dr Poarada Nababan SpB serta dari pihak eksekutif Sumut adalah proyek bronjong dan benteng Sungai Aekkanopan yang berada di Dusun Sikopi-kopi Desa Pulodogom Kecamatan Kualuhhulu.
Mantan Bupati Labuhanbatu dua periode selaku kordinator tim terlihat meninjau langsung benteng dan bronjong yang dikerjakan tahun lalu tersebut. Bersama timnya, Milwan menyisir pinggiran sungai yang menjadi batas Labura-Asahan itu.
Selain itu, politisi Demokrat itu juga menanyakan tentang proyek yang dilaksanakan Dinas SDA Cipta Karya dan Tataruang Sumut kepada Kepala UPT SDA Kualuh Barumun Mahmud Hafiz SST MAT. Pertanyaan yang diajukan dijawab oleh Kepala UPT disaksikan sejumlah anggota DPRD SU dan pejabat pemprovsu yang hadir.
Usai meninjau dan melihat langsung proyek yang menelan biaya Rp3,2 miliar itu, rombongan melanjutkan kunjungan ke daerah lain di Labura. Sebelumnya, kepada Kepala UPT SDA Kualuh Barumun diminta menyerahkan dokumentasi pra, sedang dan pasca pelaksanaan proyek.
Permintaan itu disanggupi dan akan dilaksanakan secepatnya untuk diserahkan kepada para wakil rakyat yang sedang melaksanakan tugas tersebut. "Siap pak. Akan kita laksanakan," jelas pria berkepala plontos tersebut menanggapi harapan anggota DPRD SU.
Kepada Antara, Mahmud menjelaskan, proyek pembuatan benteng Sungai Aekkanopan itu sepanjang 1,5 Km dan bronjongnya 250 meter yang letaknya terpisah. "Bronjong dibuat di daerah yang rawan jebol," terangnya.
Ditambahkannya, material untuk pembuatan benteng didadatangkan dari luar daerah. "Material didatangkan dari luar oleh rekanan. Bukan dari sisi sungai," katanya seraya menambahkan masyarakat mendukung pelaksanaan proyek sehingga terlaksana dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018