Simalungun (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Simalungun menyiapkan bantuan pendidikan bagi anak-anak korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba.
Di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan monumen KM Sinar Bangun di sekitar Pelabuhan Tigaras, Selasa, Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, bantuan pendidikan itu sudah disepakati dengan seluruh pihak, termasuk keluarga korban.
"Sudah disepakati, bantuannya sampai perguruan tinggi," katanya.
Namun Bupati Simalungun JR Saragih tidak menjelaskan secara detail mengenai jenis bantuan pendidikan yang akan diberikan bagi anak-anak korban.
Ketika dipertanyakan mengenai rentang waktu bantuan, JR Saragih menjamin itu akan dilakukan hingga akhir masa jabatannya.
"Semoga pengganti saya bisa melanjutkan," ujar JR Saragih.
Kepada anak-anak penumpang KM Sinar Bangun, JR Saragih memberikan motivasi dan dukungan agar tidak putus asa terhadap kondisi rasa.
Mantan Ketua Partai Demokrat Provinsi Sumatera Utara itu mencontohkan dirinya yang hidup dengan status anak yatim sejak masih kecil.
Namun dengan semangat untuk menjalani kehidupan, ia mampu menghadapi berbagai tantangan hingga dipercaya menjadi Bupati Simalungun selama dua periode.
"Saya lahir orang tua saya sudah meninggal, tapi saya bisa seperti ini," kata JR Saragih.
Selain bantuan pendidikan, Pemkab Simalungun juga membangun monumen untuk dapat menjadi peninggalan bagi anak-anak korban.
Baca juga: Doa bersama untuk korban kapal tenggelam
Sebelumnya, kapal kayu KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6), sekitar pukul 17.30 WIB.
Dalam proses pencarian, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan monumen KM Sinar Bangun di sekitar Pelabuhan Tigaras, Selasa, Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, bantuan pendidikan itu sudah disepakati dengan seluruh pihak, termasuk keluarga korban.
"Sudah disepakati, bantuannya sampai perguruan tinggi," katanya.
Namun Bupati Simalungun JR Saragih tidak menjelaskan secara detail mengenai jenis bantuan pendidikan yang akan diberikan bagi anak-anak korban.
Ketika dipertanyakan mengenai rentang waktu bantuan, JR Saragih menjamin itu akan dilakukan hingga akhir masa jabatannya.
"Semoga pengganti saya bisa melanjutkan," ujar JR Saragih.
Kepada anak-anak penumpang KM Sinar Bangun, JR Saragih memberikan motivasi dan dukungan agar tidak putus asa terhadap kondisi rasa.
Mantan Ketua Partai Demokrat Provinsi Sumatera Utara itu mencontohkan dirinya yang hidup dengan status anak yatim sejak masih kecil.
Namun dengan semangat untuk menjalani kehidupan, ia mampu menghadapi berbagai tantangan hingga dipercaya menjadi Bupati Simalungun selama dua periode.
"Saya lahir orang tua saya sudah meninggal, tapi saya bisa seperti ini," kata JR Saragih.
Selain bantuan pendidikan, Pemkab Simalungun juga membangun monumen untuk dapat menjadi peninggalan bagi anak-anak korban.
Baca juga: Doa bersama untuk korban kapal tenggelam
Sebelumnya, kapal kayu KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6), sekitar pukul 17.30 WIB.
Dalam proses pencarian, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018