Langkat, (Antaranews Sumut) - Realisasi panen padi petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga sekarang ini sudah mencapai 30.576 hektare atau 33,57 persen dari rencana panen yang sudah ditentukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Selasa, mengatakan, panen yang direncanakan oleh instansinya untuk tahun 2018 ini seluas 91.085 hektare dimana melalui panen tersebut diharapkan akan dapat menjaga Langkat tetap swasembada baik padi maupun beras.
"Berbagai upaya sudah kita lakukan untuk mendorong petani terus melakukan penanaman padi sesuai dengan yang sudah ditentukan, apalagi sekarang curah hujan juga sudah mendukung, tentu daerah lainnya yang selama ini lahannya tadah hujan dapat segera melakukan pertanaman padi," ungkapnya.
Nasirudin merasa yakin dengan pola ternaman yang baik terutama dikawasan yang beririgasi teknis seperti Kecamatan Sei Bingei, Kecamatan Sirapit, Kecamatan Salapian, Kecamatan Bahorok, Kecamatann Kuala, akan mendorong petani untuk bisa bertanam padi tiga kali setahun.
Sementara utuk pertaaman padi tadah hujan (padi gogo) juga kita dorong untuk memberikan konstribusi bagi mendukung pertanaman padi sawah. Sebagaimana diketahui juga luas panen untuk padi gogo (ladang) dilahan tadah hujann sekarang ini sudah mencapai 329 hektare dari yang direncanakan seluas 672 hektare atau 48,96 persen.
Dimana utuk tahun 2017 yang lalu realisasi panen padi sawah seluas 82.684 hektare sedangkan padi gogo seluas 572 hektare total keseluruhannya 83.256 hektare, dengan realisasi pane bersih seluas 80.221 hektare, untuk keduanya.
sedangkan jumlah produksinya Gabah Kering Panen (GKP) mencapai 481.949 ton dengan surplus 194.902 ton dan swasembada 332.985 ton, itu yang harus kita tingkatkan di tahun 2018 ini, sehingga Langkat merupakan salah satu kabupaten yang tetap memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Selasa, mengatakan, panen yang direncanakan oleh instansinya untuk tahun 2018 ini seluas 91.085 hektare dimana melalui panen tersebut diharapkan akan dapat menjaga Langkat tetap swasembada baik padi maupun beras.
"Berbagai upaya sudah kita lakukan untuk mendorong petani terus melakukan penanaman padi sesuai dengan yang sudah ditentukan, apalagi sekarang curah hujan juga sudah mendukung, tentu daerah lainnya yang selama ini lahannya tadah hujan dapat segera melakukan pertanaman padi," ungkapnya.
Nasirudin merasa yakin dengan pola ternaman yang baik terutama dikawasan yang beririgasi teknis seperti Kecamatan Sei Bingei, Kecamatan Sirapit, Kecamatan Salapian, Kecamatan Bahorok, Kecamatann Kuala, akan mendorong petani untuk bisa bertanam padi tiga kali setahun.
Sementara utuk pertaaman padi tadah hujan (padi gogo) juga kita dorong untuk memberikan konstribusi bagi mendukung pertanaman padi sawah. Sebagaimana diketahui juga luas panen untuk padi gogo (ladang) dilahan tadah hujann sekarang ini sudah mencapai 329 hektare dari yang direncanakan seluas 672 hektare atau 48,96 persen.
Dimana utuk tahun 2017 yang lalu realisasi panen padi sawah seluas 82.684 hektare sedangkan padi gogo seluas 572 hektare total keseluruhannya 83.256 hektare, dengan realisasi pane bersih seluas 80.221 hektare, untuk keduanya.
sedangkan jumlah produksinya Gabah Kering Panen (GKP) mencapai 481.949 ton dengan surplus 194.902 ton dan swasembada 332.985 ton, itu yang harus kita tingkatkan di tahun 2018 ini, sehingga Langkat merupakan salah satu kabupaten yang tetap memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional, ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018