Tebing Tinggi (Antaranews Sumut)- Keluarga Korban KM Sinar Bangun asal Tebing Tinggi Ramli  Simbolon (57)  dan anaknya Piter Simbolon (23) warga Jl.Pemuda Pejuang Kel.Pasar Gambir berharap jasadnya  dapat ditemukan 

Kami berharap jasad bapak kami bisa ditemukan, walaupun kondisi sudah meninggal ataupun masih hidup, keluarga dirumah berharap besar kami bisa melihat mereka (Ramli Simbolon dan Piter Simbolon),terang menantu korban, Lambok Simanjuntak (40) di rumah korban, Kamis (21/6).

Dijelaskan Lambok, istri dari mertuanya, Hotma br Sinaga terlihat terus meratapi kepergian suami dan anaknya yang tidak ada tanda firasat buruk sebelumnya,  mertuanya ini pulang ke Samosir tepatnya di Kampung Simbolon, untuk memperbaiki rumah dan membangun tugu.

Awalnya kepergian mereka berencana tidak bersama anaknya (Piter), melainkan dengan tukang bangunan yang sengaja dibawah dari Kota Tebing Tinggi, karena mereka menggunakan dua sepeda motor, akhirnya Peterpun ikut bapaknya dan menjadi korban KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Sedangkan tukang bangunan yang di bawah bernama Rusmadi (52) diketahui warga Jalan Danau Singkarak, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi,

Korban ini juga turut hilang dan sampai saat ini jasadnya belum ditemukan, keluarga juga berharap, agar jasad bapak tiga orang anak dan satu istri ini bisa diketemukan dan dibawa kerumah.

Keluarga korban (Rusmadi), berharap kami bisa membantunya, mewakili keluarga, kami selalu melakukan koordinasi kepada keluarga yang menunggu informasi di Tiga Ras, Kabupaten Simalungun,"bilang Lambok.

Diceritakan Lambok, mertuanya ini merupakan orang yang ulet bekerja, walaupun masih bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Bappeda, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mertuanya ini juga berjualan sembako di Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi. 

Mertua kami ini sangat ulet dalam bekerja, sampai uang tabungannya disempatkan untuk membangun tugu di kampung halamannya di Samosir,cerita Lambok.

Sedangkan anak keduanya, Piter Simbolon baru saja menyelesaikan wisuda dari perguruan tinggi Advent yang ada di Pematang Siantar, korban ini juga ikut berboncengan menggunakan sepeda motor bersama bapaknya, begitu juga tukang bangunan mengendarai sepeda motor sendiri. 

Sempat juga korban meng SMS istrinya, bahwa sore ini sudah berada diatas kapal, selanjutnya, mendapat kabar bahwa kapal KM Sinar Bangun dari Simanindo menuju Tiga Ras tenggelam, sejak kejadian itu, telepon seluler mereka berdua tidak dapat dihubungi, ujarnya




 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018