Kualanamu,  (Antaranews Sumut) - Dewan Perwakilan Daerah RI melakukan inspeksi mendadak ke Bandar Udara Kualanamu di Kabupaten Deliserdang, Rabu, untuk meninjau kesiapan angkutan Lebaran 2018.

Peninjauan itu dipimpin Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Parlindungan Purba yang disambut Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura 2 Kualanamu Arif Darmawan, Senior Manager Airport Maintenance M Yusuf Irianto, dan Senior Manager Operation and Service M Suwito.

Dalam peninjauan itu, rombongan DPD RI mengecek kesiapan pesawat, termasuk melihat kondisi ban pesawat yang parkir di Bandara Kualanamu.

Setelah itu, tim DPD RI mempertanyakan harga tiket pesawat, pasokan energi listrik, dan tingkat keamanan pada arus mudik dan balik Lebaran 2018.

Usai peninjauan, Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba mengatakan, sidak tersebut dilakukan untuk mengetahui kesiapan manajemen Angkasa Pura 2 dalam melayani warga yang akan mudik melalui Bandara Kualanamu.

"Sejauh ini dari hasil pengecekan, semuanya masih berjalan dengan aman," katanya.

Namun, kata Parlindungan, pihaknya menemukan banyak keluhan penumpang mengenai kenaikan harga tiket pesawat menjelang Lebaran tersebut.

Ia mencontohkan pengguna jasa penerbangan dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Binaka di Kepulauan Nias yang mengeluhkan drastisnya kenaikan harga tiket itu.

"Biasanya, tiketnya berkisar Rp500-700 ribu, kini sudah diatas Rp1 juta," katanya.

Pihaknya mengharapkan manajemen Angkasa Pura 2 dan Otorita Bandara dapat melakukan langkah agar kenaikan harga tiket itu tidak terlalu memberatkan masyarakat.

"Harus ada batas atas harga tiket, sehingga penumpang tidak mengeluh," ujar Parlindungan Purba.

EGM Angkasa Pura 2 di Bandara Kualanamu Arif Darmawan mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk melayani penumpang dalam arus mudik dan balik Lebaran 2018 tersebut.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018