Medan, (Antaranews Sumut) - PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) pada tahun 2017 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun atau 60 persen diatas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 sekitar Rp0,9 triliun.

"Tentunya hal tersebut cukup menggembirakan dan kedepannya diharapkan dapat lebih meningkat," kata Direktur Pengembangan Bisnis merangkap Direktur Pelaksana PT. Inalum, Oggy Achmad Kosasih di Medan pada acara berbuka puas abersama pimpinan redaksi, insan pers dan penerangan.

Sementara jika berbicara dari sisi produksi, kata dia, PT. Inalum selama tahun 2017 mampu memproduksi alumunium batangan (ingot) sebanyak 215.192 ton dan produk diversifikasi (billet dan alloy) sebanyak 3.625 ton.

Sedangkan selama periode Januari sampai dengan April 2018, Inalum mampu memproduksi ingot sebanyak 73.315 ton atau 41,3 persen dari target RKAP tahun 2018 yaitu sebanyak 177.620 ton dan produksi billet dan alloy sebanyak 5.372 ton atau 9,3 persen dari target RKAP tahun 2018 yaitu sebanyak 57.470 ton.

Dari sisi penjualan, pada tahun 2017, PT. Inalum telah menjual alumunium batangan atau ingot sebanyak 205.980 ton dan produk diversifikasi berupa billet dan alloy sebanyak 1.296 ton.

Sedangkan selama periode bulan Januari sampai dengan April 2018, Inalum telah menjual ingot sebanyak 58.661 ton atau 33 persen dari tartegt RKAP tahun 2018 sebanyak 177.620 ton dan produk billet serta alloy sebanyak 3.706 ton atau 6,4 persen dari target RKAP tahun 2018 sebanyak 57.470 ton.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan sejak 27 November 2017, PT. Inalum telah menjadi induk holding industri pertambangan yang beranggotakan PT. Antam Tbk, PT. Bukit Asam Tbk, PT. Timah Tbk, dan 9,36 persen saham PT. Freeport, sehingga Inalum dituntut untuk terus berkomitmen dalam membangun negara.

Saat ini wilayah operasi PT. Inalum tidak hanya berada di Kuala Tanjung dan Paritohan Sumatera Utara, namun meluas hingga ke pelosok negeri yang melingkupi wilayah operasi PT.Antam di Pomala Sulawesi Tenggara, Halmahera Timur Maluku, Pongkor Jawa barat dan Sanggau Kalimantan Barat.

Serta wilayah operasi PT. Bukit Asam di Tanjung Enim Sumatera Selatan, Wilayah operasi PT. Timah di Pulau Kundur, Karimun, Bangka Belitung, Banjarmasin, dan Cilegon serta wilayah operasi PT Freeport di Tembagapura Papua.

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018