Pematangsiantar (Antaranews Sumut) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, optimis harga bahan pangan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1439 Hijriyah, terkendali.
"Kita sudah melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Wakil Walikota, Togar Sitorus pada konferensi pers, Rabu, dilanjutkan buka puasa bersama di Restoran Panorama.
Peningkatan permintaan bahan pangan diperkirakan dapat terpenuhi seiring dengan tersedianya pasokan, sehingga gejolak harga juga dapat diredam.
Dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan dan jangkauan harga, melakukan kunjungan langsung ke pasar-pasar moderen dan tradisional, gudang distributor dan Bulog setempat.
TPID juga melakukan kegiatan pasar murah sejumlah bahan pangan, menyiapkan operasi pasar sesuai situasi, memantau harga melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).
Baca juga: BI Pematangsiantar adakan kas keliling penukaran uang
Pemetaan kondisi infrastruktur menjadi perhatian guna kelancaran distribusi barang dari dan menuju Kota Pematangsiantar, dengan mengusulkan penambahan jadwal atau gerbong kereta api menjelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri.
Wakil Ketua TPID yang juga Kepala Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar, Elly Tjan berharap pergerakan harga periode Mei-Juni tetap stabil dan tidak bergejolak tinggi dibanding April, yang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,56 persen atau secara tahunan terjaga dengan inflasi 3,23 persen.
Inflasi periode April disebabkan kenaikan harga kelompok bahan pangan seperti bawang merah dan barang yang diatur pemerintah (administered prices) di antaranya bensin dan rokok.
Di sisi lain, Indeks harga Konsumen (IHK) nasional mengalami inflasi pada besaran yang terkendali, yang dinilai memberikan dampak pada positif pada realisasi inflasi di Kota Pematangsiantar. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Kita sudah melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Wakil Walikota, Togar Sitorus pada konferensi pers, Rabu, dilanjutkan buka puasa bersama di Restoran Panorama.
Peningkatan permintaan bahan pangan diperkirakan dapat terpenuhi seiring dengan tersedianya pasokan, sehingga gejolak harga juga dapat diredam.
Dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan dan jangkauan harga, melakukan kunjungan langsung ke pasar-pasar moderen dan tradisional, gudang distributor dan Bulog setempat.
TPID juga melakukan kegiatan pasar murah sejumlah bahan pangan, menyiapkan operasi pasar sesuai situasi, memantau harga melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS).
Baca juga: BI Pematangsiantar adakan kas keliling penukaran uang
Pemetaan kondisi infrastruktur menjadi perhatian guna kelancaran distribusi barang dari dan menuju Kota Pematangsiantar, dengan mengusulkan penambahan jadwal atau gerbong kereta api menjelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri.
Wakil Ketua TPID yang juga Kepala Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar, Elly Tjan berharap pergerakan harga periode Mei-Juni tetap stabil dan tidak bergejolak tinggi dibanding April, yang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,56 persen atau secara tahunan terjaga dengan inflasi 3,23 persen.
Inflasi periode April disebabkan kenaikan harga kelompok bahan pangan seperti bawang merah dan barang yang diatur pemerintah (administered prices) di antaranya bensin dan rokok.
Di sisi lain, Indeks harga Konsumen (IHK) nasional mengalami inflasi pada besaran yang terkendali, yang dinilai memberikan dampak pada positif pada realisasi inflasi di Kota Pematangsiantar. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018