Tarutung (Antaranews Sumut) - Daftar pemilih tetap pemilihan kepala daerah Tapanuli Utara secara signifikan mengalami penurunan drastis dari kondisi 2013 sebanyak 200.782 pemilih yang terdiri atas pemilih laki-laki sebanyak 97.709 jiwa, serta pemilih perempuan sebanyak 103.073 jiwa, menjadi 197.479 pemilih pada pilkada serentak 2018.
Berdasarkan rapat pleno KPU Taput yang digelar di Hotel Hosea Sipoholon hingga pukul 00.00 wib, Kamis, DPT pilkada serentak 2018 ditetapkan sebanyak 197.479 pemilih yang memiliki selisih sebanyak 3.303 pemilih dari sebelumnya pada perhelatan serupa di 2013 lalu.
"DPT pilkada 2018 sebanyak 197.479 pemilih merupakan pemilik KTP el maupun surat keterangan kependudukan dari dinas catpilduk sebagai syarat penggunaan hak pilih," ungkap Ketua KPU Taput, Rudolf Sirait, Jumat.
Menurutnya, perbandingan jumlah pemilih tetap dengan kondisi pada 2013 tentu saja disebabkan oleh aturan penggunaan hak pilih yang harus memiliki KTP el maupun surat keterangan kependudukan pada pilkada 2018.
"Pada 2013, belum ada aturan seperti itu. Makanya, perbedaan jumlah pemilih tentu saja terjadi," sebutnya.
Dijelaskan, dalam proses pemutakhiran pemilih dalam pilkada serentak 2018, sejak DPS diumumkan sebanyak 207.241 pemilih, sejumlah perbaikan telah dilakukan dengan syarat pemenuhan identitas kependudukan yang telah ditekankan dalam aturan.
Dalam tahapan pencocokan dan penelitian atas DPS yang diumumkan, atas sejumlah 29.348 pemilih potensial yang belum memenuhi syarat penggunaan hak pilih sebagai temuan pihaknya telah diverifikasi dinas catpilduk setempat dan menyisakan sejumlah 17.903 nama yang masih belum memiliki nomor induk kependudukan.
Dan ternyata, sejumlah 9.520 jiwa dari 17.903 nama juga telah berhasil diverifikasi sebagai bagian dari pemilih pemula, yakni, para pemilih yang akan berusia 17 tahun hingga pada pelaksanaan pencoblosan pilkada serentak pada 27 Juni 2018.
Pada akhirnya, DPT ditetapkan sebanyak 197.479 pemilih yang terdiri atas pemilih laki-laki sebanyak 96.522 jiwa, serta pemilih perempuan sebanyak 100.957 jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Berdasarkan rapat pleno KPU Taput yang digelar di Hotel Hosea Sipoholon hingga pukul 00.00 wib, Kamis, DPT pilkada serentak 2018 ditetapkan sebanyak 197.479 pemilih yang memiliki selisih sebanyak 3.303 pemilih dari sebelumnya pada perhelatan serupa di 2013 lalu.
"DPT pilkada 2018 sebanyak 197.479 pemilih merupakan pemilik KTP el maupun surat keterangan kependudukan dari dinas catpilduk sebagai syarat penggunaan hak pilih," ungkap Ketua KPU Taput, Rudolf Sirait, Jumat.
Menurutnya, perbandingan jumlah pemilih tetap dengan kondisi pada 2013 tentu saja disebabkan oleh aturan penggunaan hak pilih yang harus memiliki KTP el maupun surat keterangan kependudukan pada pilkada 2018.
"Pada 2013, belum ada aturan seperti itu. Makanya, perbedaan jumlah pemilih tentu saja terjadi," sebutnya.
Dijelaskan, dalam proses pemutakhiran pemilih dalam pilkada serentak 2018, sejak DPS diumumkan sebanyak 207.241 pemilih, sejumlah perbaikan telah dilakukan dengan syarat pemenuhan identitas kependudukan yang telah ditekankan dalam aturan.
Dalam tahapan pencocokan dan penelitian atas DPS yang diumumkan, atas sejumlah 29.348 pemilih potensial yang belum memenuhi syarat penggunaan hak pilih sebagai temuan pihaknya telah diverifikasi dinas catpilduk setempat dan menyisakan sejumlah 17.903 nama yang masih belum memiliki nomor induk kependudukan.
Dan ternyata, sejumlah 9.520 jiwa dari 17.903 nama juga telah berhasil diverifikasi sebagai bagian dari pemilih pemula, yakni, para pemilih yang akan berusia 17 tahun hingga pada pelaksanaan pencoblosan pilkada serentak pada 27 Juni 2018.
Pada akhirnya, DPT ditetapkan sebanyak 197.479 pemilih yang terdiri atas pemilih laki-laki sebanyak 96.522 jiwa, serta pemilih perempuan sebanyak 100.957 jiwa.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018