Padangsidimpuan (Antaranews Sumut) - Gerakan Pemuda Ansor (NU) Kota Padangsidimpuan mempertanyakan Data Pemilih Sementara (DPS) masyarakat Kota Padangsidimpuan terkait kinerja KPUD setempat.
Ketua GP Ansor Kota Padangsidimpuan, Kadir Pandapotan Siregar, Selasa, mengatakan, pihaknya mempertanyakan mengapa DPS masyarakat tidak menyeluruh terdaftar secara sah dan benar dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kota Padangsidimpuan.
"Ada yang terdaftar, ada yang tidak terdaftar, kan sungguh aneh melihat kinerja KPUD setempat, apakah dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara juga sama halnya seperti itu," katanya.
Penyelenggara pemilu harus lebih selektif dengan data akurat termasuk nama-nama warga yang telah memiliki hak suara dan tinggal di Kota Padangsidimpuan secara administrasi kependudukan.
"Jelas kinerja KPU Kota Padangsidimpuan dipertanyakan dan mengapa seperti ini yang terjadi dilapangan, apakah mereka bekerja sesuai prosedur atau hanya mengandalkan data yang tidak akurat,", tegasnya.
Sementara itu, Dedy Kurniawan Nasution, warga Kelurahan Padangmatinggi, Lingkungan III, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, mempertanyakan dirinya yang tidak terdaftar dalam DPS pada Pilkada Kota Padangsidimpuan.
Anehnya lagi, istrinya justru terdaftar dalam DPS lingkungan setempat dengan nama Masithoh Batubara.
"Padahal kami satu keluarga, saya pesankan kepada KPU Padangsidimpuan untuk segera melakukan pendataan ulang dan langsung mengkroschek kebenaran data yang sesungguhnya. Semoga bukan saya saja yang seperti ini. Kalau ada selain saya berarti harus segera di evaluasi data yang tidak benar tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Ketua GP Ansor Kota Padangsidimpuan, Kadir Pandapotan Siregar, Selasa, mengatakan, pihaknya mempertanyakan mengapa DPS masyarakat tidak menyeluruh terdaftar secara sah dan benar dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kota Padangsidimpuan.
"Ada yang terdaftar, ada yang tidak terdaftar, kan sungguh aneh melihat kinerja KPUD setempat, apakah dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara juga sama halnya seperti itu," katanya.
Penyelenggara pemilu harus lebih selektif dengan data akurat termasuk nama-nama warga yang telah memiliki hak suara dan tinggal di Kota Padangsidimpuan secara administrasi kependudukan.
"Jelas kinerja KPU Kota Padangsidimpuan dipertanyakan dan mengapa seperti ini yang terjadi dilapangan, apakah mereka bekerja sesuai prosedur atau hanya mengandalkan data yang tidak akurat,", tegasnya.
Sementara itu, Dedy Kurniawan Nasution, warga Kelurahan Padangmatinggi, Lingkungan III, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, mempertanyakan dirinya yang tidak terdaftar dalam DPS pada Pilkada Kota Padangsidimpuan.
Anehnya lagi, istrinya justru terdaftar dalam DPS lingkungan setempat dengan nama Masithoh Batubara.
"Padahal kami satu keluarga, saya pesankan kepada KPU Padangsidimpuan untuk segera melakukan pendataan ulang dan langsung mengkroschek kebenaran data yang sesungguhnya. Semoga bukan saya saja yang seperti ini. Kalau ada selain saya berarti harus segera di evaluasi data yang tidak benar tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018