Sibolga (Antaranews Sumut)- Rumah sakit umum FL Tobing Sibolga sudah memiliki 15 mesin Hemodialisasi atau yang lebih dikenal dengan mesin cuci darah, sehingga penderita gagal ginjal yang wajib cuci darah tidak perlu ke luar daerah lagi untuk cuci darah.

Menurut keterangan Direktur RSU FL Tobing, dr Masrib Sarumpaet, ke 15 mesin Hemodialisasi itu sudah penuh mengingat jumlah penderita pasien yang cuci darah terus bertambah setiap tahunnya.

"Jadi mesin Hemodialisasi itu terus beroperasi karena rata-rata pasien yang cuci darah dua kali seminggu. Dan satu mesin itu dikhususkan kepada pasien HD yang menderita penyakit infeksi, karena tidak mungkin mesin itu digunakan kepasien yang lain takut tertular infeksinya,"katanya Selasa.

Diakuinya, dengan diresmikan Gubernur Sumatera Utara ruang Hemodialisa RSU FL Tobing semakin meningkatkan pelayanan kepada para pasien. Karena rata-rata yang menjadi pasien HD adalah masyarakat Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Masrib juga mengharapkan dukungan dari Gubsu agar status RSU FL Tobing dikembalikan menjadi rumah sakit rujukan nasional atau rumah sakit regional di Pantai barat Sumatera Utara, mengingat fasilitas rumah sakit FL Tobing tidak kalah dengan rumah sakit rujukan regional lainnya.

"Tahun 2014, RSU Sibolga ditetapkan masuk di regional VI, melalui Peraturan Gubernur (Pergub) 35/2014, tentang pelaksanaan rujukan pelayanan kesehatan di Sumut. Tapi, Kemenkes RI menghapus Pergub itu dan tidak lagi menetapkan RSU Sibolga sebagai rumah sakit regional lagi," kata Masrip.

Gubernur Sumatera Utara yang dikonformasi waktu meresmikan ruang Hemodialisa RSU FL Tobing baru-baru ini mengatakan, Provinsi mendukung agar RSU FL Tobing menjadi pusat rujukan regional. Untuk itu diharapkan persyaratan yang diminta oleh Kementerian agar dilengkapi oleh pihak rumah sakit, termasuk melengkapi syarat medisnya dan peningkatan SDM dan juga tim medis serta dokter spesialisnya.

"KIta minta direktur rumah sakit juga harus aktif untuk melengkapi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan, karena rumah sakit ini menurut saya sudah layak untuk menjadi rujukan regional,"kata Tengku Erry Nuradi.




 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018