Medan,  (Antaranews Sumut) -Jumlah kendaraan yang menggunakan Tol Tanjungmorawa - Sei Rampah, Sumut masih minim atau sekitar 10.000 unit per hari akibat belum selesainya ruas tol hingga Tebingtinggi dan termasuk belum terkoneksinya ke Tol Belmera.

"Targetnya pengguna Tol ke Tebingtinggi itu ya jauh dari angka sekitar 10.000 dewasa ini," ujar General Manager Teknik dan Operasi Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) Rudy Pardede di Medan, Jumat.

Namun, kata dia, pencapaian jumlah pengguna tol yang belum sesuai harapan itu bisa dimaklumi karena selain ruas ke Tebingtinggi dari Rampah belum selesai, juga tol tersebut belum terkoneksi ke Tol Belmera (Belawan - Tanjung Morawa) yang sudah ada.

Oleh karena itu, ujar Rudy, JMKT berupaya keras merampungkan segera pembangunan konstruksi jalan Tol Sei Rampah - Tebingtinggi sepanjang 12 km.

"Meski sempat masuk dalam proyek yang dievaluasi untuk menjagan keamanan/kselamatan, tetapi pengerjaan Tol Sei Rampah - Tebingtinggi tidak terhenti sehingga diharapkan bisa selesai sesuai target di tahun ini," katanya..

Baca juga: Balai jalan persiapkan lahan dua ruas tol

Termasuk mengkoneksikan Tol Medan-Kualanamu ke Tebingtinggi dimana dewasa ini sedang dikerjakan ruas Tanjungmorawa - Parbarakan (seksi 1).

"JMKT berharap setelah `interchange` Tanjungmorawa terkoneksi ke ruas Tol Lubukpakam ? Tebingtinggi, maka akan bertambah jumlah kendaraan yang menggunakan ruas tol itu," katanya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di Medan, mengatakan, Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi yang pengusahaannya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) JMKT yang terdiri atas 7 seksi sepanjang 61,7 km, investasinya mencapai Rp4,96 triliun.

Seksi 2-6 (Kualanamu - Sei Rampah) sepanjang 41,6 km telah beroperasi bersamaan dengan Tol Medan - Binjai seksi 2-3 sepanjang 10,5 km pada 13 Oktober 2017.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018