Pematangsiantar, (Antaranews Sumut) - Padatnya kendaraan berdampak pada meningkatnya potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas di persimpangan jalan umum di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

"Khususnya di perempatan yang tidak memiliki lampu merah (traffic light) pada jam-jam tertentu," kata Marzuki (48), warga Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kamis.

Mantan anggota DPRD Pematangsiantar itu menyebutkan, pagi hari pada jam masuk anak sekolah dan jam kantor pegawai menjadi salahsatu faktor pemicu tingginya arus transportasi, terutama kawasan yang memiliki gedung sekolah dan jajanan kuliner.

Tidak tertibnya para pengemudi, seperti sopir angkutan kota yang berlomba mencari penumpang, sopir mobil pribadi dan pengendara sepeda motor yang ingin cepat sampai, semkain membuat arus lalu lintas semerawut.

"Kalau ada pak polisi masih mendingan, bisa diatur, bagaimana yang tidak terpantau, kemungkinan terjadinya kecelakaan besar," katanya.

Untuk itu, dia mendorong Pemerintah Kota melakukan langkah antisipatif dengan mendirikan traffic light di perempatan yang potensi keramaiannya tinggi.

Disebutkan, perempatan Jalan MH Sitorus dan Jalan H Adam Malik di kawasan Kecamatan Siantar Barat, dekat dengan kantor DPRD, Bank Indonesia, dan Balai Bolon yang menjadi pusat kegiatan pemerintah dan masyarakat.

Perempatan itu juga alternatif menuju jalan umum ke kawasan tujuan wisata Kota Parapat, Danau Toba, Kabupaten Simalungun dan jalur lintas Sumatera ke daerah lainnya. ***4***

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018