Medan, 9/3 (Antara) - Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) bersiap membongkar 10.000 ton beras impor asal India dari kapal yang sudah sandar di Pelabuhan Belawan.

"Rencananya pembongkaran beras impor asal India itu dilakukan, Jumat dan dijadwalkan bisa selesai dalam sepekan " ujar Kepala Perum Bulog Sumut, Benhur Ngkaimi di Medan, Jumat.

Baca juga: Bulog Sumut menunggu 10.000 ton beras India

Dia mengatakan, sebelum dibongkar, beras itu sudah diperiksa berbagai instansi terkait seperti Beacukai dan Karantina.

Dengan kedatangan beras asal India itu, maka sudah ada 20.000 ton beras impor yang masuk ke Sumut.

Sebelumnya pada 24 Februari sudah masuk sebanyak 10.000 ton beras asal Thailand.

"Dengan masuknya lagi beras India, maka stok beras Bulog Sumut semakin aman," katanya.

Stok beras Sumut aman minimal hingga Lebaran atau Juni 2018.

Baca juga: 10.000 ton beras india akan masuk Sumut

Gudang Bulog Sumut sendiri siap menerima beras impor dan lokal karena kapasitas gudang Bulog sebanyak 80.000 ton.

Benhur menjelaskan beras impor itu merupakan beras cadangan pemerintah sehingga peruntukannya juga harus instruksi atau petunjuk pemerintah pusat.

"Hingga pekan ini beras Thailand yang sudah disimpan di Gudang Bulog masih utuh karena belum ada arahan untuk dikeluarkan," katanya.

Dengan stok yang banyak, Bulog juga akan semakin leluasa melakukan operasi pasar untuk bisa menstabilkan harga beras di pasar Sumut.

OP masih terus dilanjutkan karena harga beras di pasar Sumut belum stabil atau belum di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp9.850 per kg.

Meskipun harga beras di pasar Sumut sudah turun menjadi di kisaran Rp10.500 - Rp11.000 per kg dari sebelumnya di atas Rp11.000 per kg.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018