Rantauprapat (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mengusulkan Rp270 milyar anggaran pariwisata untuk 11 objek wisata daerah melalui dana alokasi khusus atau DAK.
Pelaksana tugas Kadis Pemuda Olah Raga Labuhanbatu, Said Adlin, Jumat di Rantauprapat mengatakan, pihaknya telah menyampaikan potensi pariwisata dalam pemaparan program pembangunan destinasi wisata baru ke Kementrian Pariwisata RI, Selasa (6/3) di Jakarta.
Menurutnya, poin pengajuan alokasi dana diantaranya pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas pengembangan objek wisata.
Mayoritas pembangunan sarana dan prasarana itu difokuskan untuk kelancaran tranportasi masyarakat dan jarak jangkauan ke lokasi.
Ia mencontohkan, objek wisata alam Sampuran dan Salam Belok, di bagian Selatan Kabupaten Labuhanbatu ini diketahui belum memiliki infrastruktur yang memadai, sehingga menurunkan minat masyarakat daerah untuk mengunjungi objek wisata air terjun tersebut.
Objek wisata alam yang berada di rangkaian atau gugusan Bukit Barisan ini juga menyimpan akses keindahan panorama alam yang asri. "Ya, kami mengajukan pembangunan pariwisata daerah. Mudah-mudahan program ini dapat terwujud," katanya.
Said menjelaskan, potensi objek wisata sebagai ekonomi daerah dapat membuka peluang kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.
Sebagai pilot project di sektor pariwisata saat ini, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu telah mengembangkan bumi perkemahan Pramuka bersama masyarakat.
Pemerintah daerah membangun sarana dan prasarana publik di areal seluas 5 hektar itu dan di targetkan beroperasi pada tahun 2019 mendatang.
Kabid Pariwisata Labuhanbatu, Azrina menambahkan, sesuai arahan dari Kementrian Pariwisata RI akan membentuk tim percepatan program hingga penyusunan anggaran pembangunan.
Baca juga: Labuhanbatu miliki 15 objek wisata alam
Selain pariwisata, pihaknya juga mensinergikan peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif. Namun, keseluruhan rencana program itu membutuhkan waktu dan kesiapan pihak terkait.
"Ada terkendala nomenklatur yang harus di ubah, diantaranya nama Dinas Pemuda Olah Raga harus ditambah Pariwisata dan Kebudayaan. Selama ini tercantum Pemuda Olah Raga saja," ungkapnya.
Baca juga: Labuhanbatu intensifkan gugusan Bukit Barisan di sektor pariwisata
Dalam kesempatan pemaparan program pariwisata ke Kementrian, Kabupaten Labuhanbatu mengusulan 11 objek wisata.
Yakni, pemadangan alam di Desa Bandar Kumbul, pemandian alam Aek Tapa dan Mata Kucing di Kecamatan Bilah Barat.
Air Terjun Linggahara, pemandian Aek Sirao-rao, pemandangan alam dan tempat rekreasi Tugu Juang 45, Air terjun Salam Belok dan Sampuran di Kecamatan Rantau Selatan.
Salanjutnya, wisata Pulau Sikantan Kecamatan Panai Tengah, Pantai Kahona Kecamatan Panai Hilir, Gedung Nasional Rantauprapat. "Sepertinya Kementrian Pariwisata RI tertaik objek wisata alam air terjun Sampuran, Salam Belok dan Gedung Nasional Rantauprapat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Pelaksana tugas Kadis Pemuda Olah Raga Labuhanbatu, Said Adlin, Jumat di Rantauprapat mengatakan, pihaknya telah menyampaikan potensi pariwisata dalam pemaparan program pembangunan destinasi wisata baru ke Kementrian Pariwisata RI, Selasa (6/3) di Jakarta.
Menurutnya, poin pengajuan alokasi dana diantaranya pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas pengembangan objek wisata.
Mayoritas pembangunan sarana dan prasarana itu difokuskan untuk kelancaran tranportasi masyarakat dan jarak jangkauan ke lokasi.
Ia mencontohkan, objek wisata alam Sampuran dan Salam Belok, di bagian Selatan Kabupaten Labuhanbatu ini diketahui belum memiliki infrastruktur yang memadai, sehingga menurunkan minat masyarakat daerah untuk mengunjungi objek wisata air terjun tersebut.
Objek wisata alam yang berada di rangkaian atau gugusan Bukit Barisan ini juga menyimpan akses keindahan panorama alam yang asri. "Ya, kami mengajukan pembangunan pariwisata daerah. Mudah-mudahan program ini dapat terwujud," katanya.
Said menjelaskan, potensi objek wisata sebagai ekonomi daerah dapat membuka peluang kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD.
Sebagai pilot project di sektor pariwisata saat ini, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu telah mengembangkan bumi perkemahan Pramuka bersama masyarakat.
Pemerintah daerah membangun sarana dan prasarana publik di areal seluas 5 hektar itu dan di targetkan beroperasi pada tahun 2019 mendatang.
Kabid Pariwisata Labuhanbatu, Azrina menambahkan, sesuai arahan dari Kementrian Pariwisata RI akan membentuk tim percepatan program hingga penyusunan anggaran pembangunan.
Baca juga: Labuhanbatu miliki 15 objek wisata alam
Selain pariwisata, pihaknya juga mensinergikan peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif. Namun, keseluruhan rencana program itu membutuhkan waktu dan kesiapan pihak terkait.
"Ada terkendala nomenklatur yang harus di ubah, diantaranya nama Dinas Pemuda Olah Raga harus ditambah Pariwisata dan Kebudayaan. Selama ini tercantum Pemuda Olah Raga saja," ungkapnya.
Baca juga: Labuhanbatu intensifkan gugusan Bukit Barisan di sektor pariwisata
Dalam kesempatan pemaparan program pariwisata ke Kementrian, Kabupaten Labuhanbatu mengusulan 11 objek wisata.
Yakni, pemadangan alam di Desa Bandar Kumbul, pemandian alam Aek Tapa dan Mata Kucing di Kecamatan Bilah Barat.
Air Terjun Linggahara, pemandian Aek Sirao-rao, pemandangan alam dan tempat rekreasi Tugu Juang 45, Air terjun Salam Belok dan Sampuran di Kecamatan Rantau Selatan.
Salanjutnya, wisata Pulau Sikantan Kecamatan Panai Tengah, Pantai Kahona Kecamatan Panai Hilir, Gedung Nasional Rantauprapat. "Sepertinya Kementrian Pariwisata RI tertaik objek wisata alam air terjun Sampuran, Salam Belok dan Gedung Nasional Rantauprapat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018