Tapteng (Antaranews Sumut)- Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani menegaskan, dalam tiga tahun ini jalan di Kabupaten Tapanuli Tengah harus tuntas pembangunannya.
Dan dia tidak mau perbaikan jalan dikerjakan setengah-setengah melainkan harus tuntas.
Mungkin selama ini yang menjadi kendala adalah masalah anggaran sehingga tidak mampu menyelesaikan pembangunan jalan secara tuntas. Akhrinya, jalan belum selesai dikerjakan sudah rusak kembali, karena tidak dikerjakan secara tuntas.
"Dimasa kepemimpinan saya, setiap proyek jalan yang dikerjakan harus dituntaskan tidak boleh setengah-setengah. Pertanyaannya dari mana anggarannya? Itulah tugas saya sebagai Bupati untuk melakukan loby dan pendekatan ke pemerintah pusat dan provinsi. Dan ini adalah janji saya, jika dalam tiga tahun ini tidak tuntas pembangunan jalan di Tapteng, saya siap mundur dari jabatan saya sebagai Bupati,"tegas Bakhtiar.
Menurutnya, Ia sudah memetakan dan menghitung berapa banyak jalan di Tapteng yang harus diperbaiki. Dan sesuai dengan hitungan, paling lama tiga tahun tuntas pengerjaannya.
"Yang saya maksud itu adalah jalan status Kabupaten ya, jangan salah menafsirkan. Dan tidak termasuk pembukaan jalan baru di desa-desa, karena ada saja program pembukaan jalan di desa-desa. Jadi yang saya maksud itu adalah kondisi jalan yang saya dapati sesudah saya jadi Bupati. Dan proyeknya bukan lapem melainkan Hotmix,"ujarnya.
Diterangkan Bupati, beberapa mega proyek pembangunan infrastruktur yang ditenderkan tahun ini adalah, Hotmix jalan, peningkatan RSUD Pandan, jembatan, pembenahan infrastruktur dan fasilitas umum khusus di Kota Pandan sebagai pusat ibukota, ditambah proeyk fisik lainnya. Khusus untuk rumah sakti tendernya bulan Mei, karena harus melalui konsultan.
"Dana yang kita gunakan untuk proyek fisik ini bersumber dari DAK, karena tahun ini saja kita menerima DAK fisik sebesar Rp146.588.000.000,000, berbanding jauh ditahun 2017 hanya Rp 69.368.000.000. Mohon doa dan dukungan masyarakat Tapteng untuk mensukseskan program pembangunan Tapteng sesuai dengan visi misi kami,"ajak Bakhtiar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Dan dia tidak mau perbaikan jalan dikerjakan setengah-setengah melainkan harus tuntas.
Mungkin selama ini yang menjadi kendala adalah masalah anggaran sehingga tidak mampu menyelesaikan pembangunan jalan secara tuntas. Akhrinya, jalan belum selesai dikerjakan sudah rusak kembali, karena tidak dikerjakan secara tuntas.
"Dimasa kepemimpinan saya, setiap proyek jalan yang dikerjakan harus dituntaskan tidak boleh setengah-setengah. Pertanyaannya dari mana anggarannya? Itulah tugas saya sebagai Bupati untuk melakukan loby dan pendekatan ke pemerintah pusat dan provinsi. Dan ini adalah janji saya, jika dalam tiga tahun ini tidak tuntas pembangunan jalan di Tapteng, saya siap mundur dari jabatan saya sebagai Bupati,"tegas Bakhtiar.
Menurutnya, Ia sudah memetakan dan menghitung berapa banyak jalan di Tapteng yang harus diperbaiki. Dan sesuai dengan hitungan, paling lama tiga tahun tuntas pengerjaannya.
"Yang saya maksud itu adalah jalan status Kabupaten ya, jangan salah menafsirkan. Dan tidak termasuk pembukaan jalan baru di desa-desa, karena ada saja program pembukaan jalan di desa-desa. Jadi yang saya maksud itu adalah kondisi jalan yang saya dapati sesudah saya jadi Bupati. Dan proyeknya bukan lapem melainkan Hotmix,"ujarnya.
Diterangkan Bupati, beberapa mega proyek pembangunan infrastruktur yang ditenderkan tahun ini adalah, Hotmix jalan, peningkatan RSUD Pandan, jembatan, pembenahan infrastruktur dan fasilitas umum khusus di Kota Pandan sebagai pusat ibukota, ditambah proeyk fisik lainnya. Khusus untuk rumah sakti tendernya bulan Mei, karena harus melalui konsultan.
"Dana yang kita gunakan untuk proyek fisik ini bersumber dari DAK, karena tahun ini saja kita menerima DAK fisik sebesar Rp146.588.000.000,000, berbanding jauh ditahun 2017 hanya Rp 69.368.000.000. Mohon doa dan dukungan masyarakat Tapteng untuk mensukseskan program pembangunan Tapteng sesuai dengan visi misi kami,"ajak Bakhtiar.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018