Sipirok (Antaranews Sumut) - Pemkab Tapanuli Selatan mendorong para petani kelapa sawit swadaya di daerah itu untuk memiliki  sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil System (ISPO).

"Harapan pemerintah Indonesia dapat mempromosikan kawasan yang memperoleh sertifikat itu," kata Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu.

Dia menyampaikan itu,  di Sipirok, Kamis dalam loka karya perdana program Good Growth Partnership (GGP) yang digelar Conservation International (CI) untuk Indonesia.

Bupati berkeinginan kabupaten yang ia pimpin dua periode ini dapat menjadi salah satu contoh terbaik (pilot project) penerapan petani kelapa sawit swadaya berkelanjutan di Indonesia.

"Pemkab Tapanuli Selatan mendukung penuh rencana kerjasama Ci Indonesia untuk mendorong penggunaan konsep berkelanjutan pada komoditas tersebut di daerah ini,"sebutnya.

Program itu sendiri mendapat dukungan dari United Nations Development Programme (UNDP) dan World Wide Fund (WWF) Indonesia. Dimana, skema dukungannya mereduksi deforestasi dari produksi komoditas berkelanjutan 2018-2021.

Indonesia GGP specialist UNDP Pisca Tias mengungkapkan Tapanuli Selatan diusulkan oleh Kementerian Pertanian untuk masuk dalam platform sawit berkelanjutan bersama daerah lain seperti di provinsi Kalimantan Barat, Riau dan lainnya. Mengingat hutannya masih banyak.

Tias mengatakan melalui loka karya ini pihaknya (CI) Indonesia ingin melihat sejauh mana kesiapan Tapanuli Selatan dalam penerapan program berkelanjutan tersebut sebagai salah satu kabupaten yang menjadi pilot project khususnya di provinsi Sumatera Utara dan umumnya provinsi lain di Indonesia.

"Ada 4 komponen akan dilaksanakan GGP ini nantinya,"kata Tias yang hadir bersama vice president CI Indonesia Ketut Sarjana Putra.

Pertama, komponen dialog dan penguatan kebijakan. Kedua, komponen dukungan petani. Ketiga, komponen pemanfaatan lahan. Keempat, komponen manajemen pembelajaran.

"Selain menjadi contoh nantinya, secara global harapan kita Tapanuli Selatan juga dapat memberi kontribusi bagi wilayah lain setelah petani swadaya tersebut dapat memiliki ISPO,"ujarnya.

CI Indonesia, lembaga nirlaba yang konsern terhadap lingkungan menginginkan agar bagaimana produktivitas petani swadaya meningkat namun tanpa menggangu ekosistem sekitarnya, seperti merusak hutan dan lainnya.

"Dengan program berkelanjutan ini CI Indonesia optimis disamping pendapatan petani sawit meningkat lingkungan juga terjaga".

Loka karya yang dilangsungkan di ruang rapat bupati di Kantor Bupati tapanuli Selatan, Sipirok itu sendiri menghadirkan sejumlah pesertanya dari sejumlah LSM lingkungan dan sejumlah perusahaan sawit di daerah itu serta pemangku kepentingan di daerah itu.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018