Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Masalah kesejahteraan dokter, terlebih di daerah terpencil sudah menjadi program Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE. Bahkan sebelum diminta, kesejahteraan para dokter sudah menjadi bahan pemikirannya.

Hal itu diungkapkan bupati pada pelantikan IDI Labura Periode 2018-2021 di aula Gedung Serbaguna Kantor Bupati, Kamis. 

"Sebelum diminta saya sudah memikirkan pertambahan insentif para dokter," katanya.

Sejak terpilih sebagai bupati pada 2010 lalu, dirinya mengaku masalah kesehatan merupakan program prioritas dalam visi misinya. "Saya pernah jadi sopir ambulance jadi tahu bagaimana sulitnya masyarakat untuk berobat," katanya.

Pengalaman itulah yang memacunya menyediakan ambulance gratis yang hingg sekarang masih berjalan. Pria yang akrab disapa H Buyung itu juga bertekad sebelum masa jabatan periode kedua ini, semua puskesmas bisa melayani rawat inap.

Demikian juga dengan dokter spesialis, pada awal berdiri Labura pernah dibuka lowongan CPNS bagi dokter spesialis. Tapi tak ada ada yang mendaftar. Itu bahkan terjadi dua kali, katanya.
 
"Satu saat dokter spesialis akan mencari saya," tekadnya seraya berharap para dokter spesialis yang ada di Labura akan roadshow ke puskesmas-puskesmas.

Baca juga: Trio cewek pimpin dokter Labura

Saat ini, lanjutnya, dokter spesialis di Labura mendapatkan intensif Rp15 juta sebelum dipotong pajak. Ia bertekad para dokter di puskesmas dan daerah terpencil akan ditingkatkan intensifnya.

Selain itu bupati juga ingin membuat RSU yang sedang dibangun di kawasan Sawah Lebar Siduadua bisa bagaikan plaza yang dilengkapi taman, cafe dan tempat bermain. Tujuannya, agar sebelum mendapatkan perawatan, pasien sudah senang dan berkurang sakitnya.

Baca juga: Jadikan IDI Labura pilot kesejahteraan

Sebelumnya mantan Ketua IDI Labura dr H Charles Siregas SpA menyampaikan aspirasi sejumlah dokter, khususnya yang di puskesmas yang berharap agar insentif mereka ditingkatkan. 

Saat ini, jelasnya, spesialis mendapat intensif Rp12,5 juta setelah dipotong pajak. Dokter jaga di rumah sakit dapat Rp2,5 juta, dokter intership pun dapat. "Tapi dokter umum di puskesmas hanya Rp600 ribu. 

Kadis Kesehatan Labura dr Hj Saodah Nasution pada acara itu juga melaporkan sudah mengajukan kenaikan intensif untuk para dokter di puskesmas dan daerah terpencil.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018