Langkat (Antaranews Sumut) - Aparat Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terus mengintensifkan pengawasan kawasan rawan pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah setempat dengan sosialisasi dan bertemu sejumlah tokoh masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Resor Langkat AKBP Dede Rojudin, di Stabat, Selasa.

Dede Rojudin menjelaskan kawasan yang dianggap rawan dalam pilkada Langkat yang akan digelar 27 Juni mendatang itu seperti pesisir pantai ataupun pulau terluar yaitu Pulau Kampai, Pulau Sembilan, Jaring Halus.

Baca juga: 1.102 personel gabungan amankan Pilkada Langkat

Termasuk juga wilayah perbatasan yang jauh dari jangkauan Polres maupun Polsek, kemudian basis pasangan kedua calon Bupati yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum, katanya.

Polisi juga akan melaksanakan upaya penertiban preventif menciptakan keamanan yang kondusif melakukan patroli, menerjunkan intelijen, sambang desa, termasuk berkunjung ke berbagai masjid, gereja dan berbagai tempat ibadah lainnya, ujar Kapolres.

Yang tidak kalah pentingnya akan terus meningkatkan razia penegakan hukum di berbagai kawasan yang dianggap rawan dalam pilkada itu dan siapa pun yang melanggar akan kita tindak, termasuk dengan melakukan komunikasi kepada para calon.

"Kita ingin dalam pilkada Langkat ini berlangsung dengan aman, damai, tentram dan kondusif dan warga dengan kerelaannya untuk datang nantinya ke tempat pengumutan suara guna mempergunakan hak pilihnya," katanya.

Baca juga: KPU tetapkan zona kampanye

Untuk itu Dede Rojudin menghimbau kepada warga Langkat untuk pergunakan hak pilih, jangan ada yang golput, tolak setiap politik uang dan lawan kampanye hitam atau SARA.

Pilkada Langkat akan diikuti dua pasang calon Bupati yang sudah ditetapkan KPU mereka adalah Rudi Hartono Bangun-Budiono dan Terbit Rencana Perangin-angin-Syah Afandin.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018