Tebing Tinggi(Antaranews Sumut)- Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagei sampai dengan saat ini tidak pernah bermasalah soal perbatasan wilayah dan kami senantiasa selalu berkoordinasi dengan baik, bahkan secara lisan sudah kami bicarakan dengan Bupati menyangkut penanggulangan banjir Tebing Tinggi.
 
Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi H.Umar Zuanaidi Hasibuan kepada Kepala BWS Wil.II Sumatera Roy Pardede dalam pertemuan diruang data Pemko Tebing Tinggi berkaitan dengan pembangunan tanggap darurat penanggulangan banjir Tebing Tinggi Jumat (2/2).
 
Roy Pardede mengatakan untuk pembangunan proyek bernilai diperkirakan Rp.700 milyar tersebut, yakni pembuatan tanggul sepanajang sei-padang dan sodetan sei-bahilang yang melintasi Kota Tebing Tinggi sebagian wilayahnya termasuk Kab.Serdang Bedagei.
 
Untuk hal tersebut sangat diperlukan kordinasi yang baik antara Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Serdang Bedagei dan tentunya dibawah dikordinasi Pemerintah Perovinsi yakni Gubernur Sumut,
 
Demikian pula untuk pembongkaran beronjong dari bendungan yang lama, itu bukanlah merupakan aset BWS melainkan Pemerintah Provinsi Sumut, kami berharap Pemerintah Kota Tebing Tinggi menyampaikan kepada Pemprov, masalah pembongkaran kami BWS siap untuk membantunya, ujar Pardede
 
Walikota H.Umar Zunaidi Hasibuan menyatakan siap bersama-sama dengan BWS untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemkab Serdang Bedagei, saya akan senantiasa siap mendapingi BWS kemanapun untuk hal ini.
 
Jika perlu ke kementerian PU Pera dan DPR-RI komisi V saya sebagai Walikota Tebing Tinggi akan ikut serta bersama-sama dengan Bupati Serdang Bedagei akan mendampingi BWS, untuk merealisasikan proyek ini secepat mungkin.
 
Sementera itu Kajari Tebing Tinggi H.Fajar Rudi Manurung menyampaikan pendapatnya jika proyek ini diperkirakan baru akan selesai 2025 waktunya terlalu lama, masyarakat Tebing Tinggi tidak lagi was-was terhadap banjir, dan petani di Sergei bisa menikmatinya pengairannya.
 
Kami tim dari TP4D siap melakukan pendampingan terhadap proyek tersebut terutama masalah ganti rugi lahan, dan berdasarkan pengalaman selama ini untuk wilayah Kota Tebing Tinggi persoalan ganti rugi tidak ada bermasalah.
 
Jujur kami sampaikan saat ini jika langit tampak gelap didaerah Kab.Simalungun, kami Tebing Tinggi sangat khawatir datangnya banjir lagi, karena kantor Kejaksaan termasuk bagian yang terkena banjir, untuk itu kami berharap BWS berkenan melakukan deteksi dini di hulu sungai padang.
 
Dengan detiksi dini tersebut, masyarakat dapat mengamankan harta bendanya, terutama warga yang tinggal dibantaran sungai padang yang umumunya masyarakat ekonomi menengah kebawah, habis buku-buku anak sekolah, kasihan mereka, ujar Kajari

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018