Sibolga (Antaranews Sumut) - Mengetahui upaya pencarian yang dilakukan tim nelayan yang beranggotakan 15 orang tidak mendapatkan hasil, seorang ibu rumah tangga menangis histeris dan nyaris pingsan sembari memanggil anaknya yang ada di kapal Mega Top III, di tangkahan Sinar Mas Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah.
“Mana anakku, mana anakku. Pulanglah nak,” teriak salah seorang ibu keluarga ABK.
Begitulah kondisi riuh yang terjadi di tangkahan Sinar Mas Pondok Batu, setibanya tim pencari kapal yang hilang pulang tanpa hasil.
Tim pencari ini sudah satu minggu melakukan pencarian ke perairan Mentawai, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) hingga ke Selatan Bengkulu, tetapi tidak membuahkan hasil atau menemukan tanda-tanda yang mencurigakan.
“Selama satu minggu kami melakukan penyisiran, hingga kami kembali ke sini, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda,” ujar Samhari Ginting, seorang nelayan yang ikut melakukan pencarian.
Keluarga ABK KM Mega Top III masih tetap optimis keluarga mereka masih hidup. Hal itu dibuktikan dengan adanya nomor telepon genggam sejumlah ABK KM Mega Top III yang masih dapat dihubungi.
Seorang keluarga ABK KM Mega Top III mengungkapkan sejak tanggal 14 Januari 2018 hingga saat ini, sejumlah seluler ABK tersebut masih bisa dihubungi.
“Kita mendesak pemerintah agar mengusut keberadaan ABK KM Mega Top III. Kan bisa dilacak melalui sinyal ketika dihubungi,” kata Jhonny Tanjung anggota keluarga ABK Mega Top III.
Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumory yang cukup getol memperjuangkan pencarian 28 ABK asal Sibolga yang hilang, tidak sanggup membendung air matanya. Dengan uraian air mata, Jamil mengaku sudah melakukan segala hal.
"Semua hal sudah kita lakukan saudarakau, saya sudah berangkat ke Jakarta menemui Basarnas, menemui anggota DPR-RI pak Anton Sihombing, menemui anggota DPD-RI bapak Parlindungan Purba, menyampaikan peristiwa ini ke media-media baik di daerah dan juga ke Jakarta, serta mengupayakan pencarian bersama dengan tim nelayan. Namun sampai saat ini belum ada hasil dari upaya kerja keras kita itu. Kita tinggal berdoa dan berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agat tetap ada keajaiban," katanya sembari menenangkan keluarga ABK.
Sekadar diketahui, KM Mega Top III ini berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga pada 27 Desember 2017, dan hilang kontak pada 3 Januari 2018 di 94 Bujur Barat Perairan Laut Simu Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018